Penajurnalis Jakarta, – Pasangan calon (paslon) nomor dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada semua pihak yang melancarkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Saat menggelar konferensi pers di Ballroom Hotel Pullman, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Rabu (19/4/2017) mereka mengapresiasi pesta demokrasi ibukota yang berjalan aman dan damai.

Keduanya mengucapkan selamat pada paslon nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang unggul dalam perolehan suara sementara menurut hitungan cepat sejumlah lembaga riset. Tepat pukul 16.30 WIB, beberapa lembaga survey telah merilis hasil hitung cepat atau quick count yang telah mereka lakukan.

Indikator Politik Indonesia, menurut hasil hitung cepat mereka yang telah mencapai 100 persen, menempatkan pasangan Anies-Sandiaga sebagai pemenang. Anies-Sandiaga unggul dengan 57,74 persen suara mengalahkan pasangan Basuki-Djarot yang memperoleh 42,26 persen suara.

Lembaga survey lain, PolMark Indonesia juga mempublikasikan hasil yang kurang lebih serupa. Data 99 persen hitung cepat mereka mengungkapkan bahwa pasangan Anies-Sandiaga menang dengan perolehan 58,31 persen suara. Sementara pasangan Basuki-Djarot memperoleh 42,47 persen suara.

Terakhir, lembaga Saiful Mujani Research & Consulting juga memaparkan hasil hitung cepat yang mereka lakukan. Hasil hitung cepat lembaga tersebut telah mencapai 98 persen dan hasilnya, pasangan Anies-Sandiaga, menurut hasil hitung cepat yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting didaulat menjadi pemenang. Pasangan nomor urut 3 tersebut unggul dengan perolehan 58,31 persen suara. Sementara pasangan Basuki-Djarot hanya memperoleh 41,69 persen suara.

Keduanya juga meminta agar warga Jakarta untuk melupakan segala persoalan negatif yang terjadi selama pilkada dan menjadikan Jakarta sebagai rumah bersama bagi seluruh warga.

Ahok berjanji akan mengerjakan program-program yang masih menjadi janjinya dulu, meski ia menekankan bahwa tak bisa semuanya dituntaskan karena ia dan Djarot hanya akan menjabat selama enam bulan ke depan. Sisanya, kata Ahok, diharapkan bisa diteruskan oleh Anies dan Sandi jika resmi menang dan duduk di Balai Kota. Yang jelas ia selalu terbuka soal pemerintahan Jakarta. Apalagi ibukota kini juga menganut sistem open government.

“Kekuasaan itu Tuhan yang berikan dan Tuhan yang ambil. Tidak ada siapapun yang bisa menjabat tanpa dipilih Tuhan. Kekuasaan itu dari Tuhan,” kata Ahok.

Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil Pilgub DKI 2017. Sebab, Ahok sudah legawa atas hasil yang ada.

“Saya kira nggak ada niat gugat, ya. Kalau memang sudah kayak begitu, ya sudah saya kira,” ucap Ahok.

Senada dengan Ahok, Ketua Timses Ahok-Djarot, Prasetyo Edi Marsudi, mengindikasikan bahwa timnya tidak akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil Pilgub DKI. Prasetyo mengatakan timnya mencoba rasional atas hasil hitung cepat (quick count) dari beberapa lembaga survei.

“Kita lihat nanti hasil resmi KPU DKI, kita ada catatan-catatan. Tapi melihat hasil quick count yang sudah berjalan ini, kecenderungannya terlalu jauh. Kalau dia menang, kita mesti support (dukung) dia (Anies-Sandiaga) juga sebagai pemenang pilkada. Jakarta perlu pembangunan, masih banyak yang perlu dibereskan,” ujar Prasetyo.
Sementara itu Djarot  menekankan pentingnya  ketenangan jiwa yang bisa menghilangkan seluruh dendam dan seluruh angkara murka akibat pilkada kali ini. Dengan jiwa yang tenang pula, kata Djarot, seorang pemimpin akan mampu melayani rakyat Jakarta dengan sepenuh hati.

Menurut jadwal, KPU DKI akan melakukan proses rekapitulasi dari tingkat kecamatan hingga provinsi pada tangga 20 April hingga 1 Mei 2017. Dan jika tidak ada gugatan sengketa, KPU DKI direncanakan akan mengumumkan hasil pilkada putaran ke-2 pada 5 atau 6 Mei 2017.(A1/Anw).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *