Penajurnalis Maros,-– Ledakan mortir yang menyebabkan Wawan Darmawan(16) warga Dusun Balocci, Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, mengalami luka serius.

Kapolsek Tompobulu AKP Irawan Pribadi mengatakan, ledakan Yang  terjadi di lapangan tembak Benteng Gajah, Minggu (23/4/2017).

Mengeluarkan percikan dan mengenai korban, Wawan Darmawan (16) seorang pelajar dan pengembala sapi di Dusun Balocci.

“Percikan material setelah ledakan kena bagian betis kanan dengan luka diameter dua sentimeter. Korban juga mengalami luka pada bagian tangan kanan,” katanya.

Selain itu, korban juga mengalami luka serius pada pelipis kanan, pangkal paha kanan, betis kiri, siku kanan, jari telunjuk dan ibu jari kanan serta bagian dada.

Irawan menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Pada pukul 11.30 wita, Wawan Darmawan meninggalkan rumahnya untuk mengambil sapinya yang sementara makan di lapangan tembak Desa Benteng Gajah.

Dia juga ingin memberikan minum kepada sapinya sebelum meninggalkan lokasi. Saat mendekat ke sapi, Wawan menginjak salah satu benda sebesar ukuran Baterai dan langsung meledak.

“Setelah terjadi ledakan dan mengalami luka, Wawan Darmawan berusaha merangkak dari lokasi menuju ke jalan Dusun untuk mencari pertologan,” katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sulsel Irfan AB menanggapi adanya ledakan mortir di lapangan tembak Dusun Balocci, Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Maros

Ledakan tersebut membuat Wawan Dermawan (16) seorang pelajar yang sedan mengembala sapinya, mengalami luka di sekujur tubuhnya. Dia mengeluhkan rasa sakit, terutama pada bagian wajah yang mulai membengkak.

Irfan AB mengatakan, TNI AD harus bertanggung jawab atas insiden yang membuat seorang warga sipil terluka serius.

Pasalnya, lokasi ledakan tersebut merupaskan area latihan perang tiga angkatan di TNI. Lahan tersebut juga tidak memiliki pembatas antara lahan warga dengan area latihan.

” Ledakan ini terjadi karena kelalaian pihak TNI selaku pemilik lahan. Apalagi mereka mengetahui jika lahan itu biasa digunakan oleh pengembala sapi,” katanya.

Dia mendesak pihak TNI atau Kodam Hasanuddin untuk bertanggung jawab, dengan membiayai pengobatan korban selama menjalani perawatan. Pasalnya, korban ini diketahui merupakan warga yang kurang mampu.

“Korban ini merupakan warga yang kurang mampu. Makanya harus ada yang bertanggungjawab. Bantuannya minimal memberikan bantuan pengobatan,” terangnya.(Herman)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *