Penajurnalis maros, Bupati Maros Hatta Rahman bersama Ketua DPRD Maros,Chaidir Syam dan Irfan AB,menyerahkan secara simbolis  peta partisipatif desa se-kecamatan Bontoa, di Kantor Camat Bontoa Maros, Selasa (11/4/2017).

Penerbitan peta partisipatif kecamatan Bontoa Maros yang terbaru dikerjakan empat tahun lalu oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel bersama Pemerintah Kabupaten Maros.

Direktur eksekutif Walhi Sulsel Asmar Exwar menuturkan, proses pembuatan peta ini melibatkan masyarakat setempat karena dapat dipastikan yang paling tahu tentang keadaan wilayah adalah masyarakat itu sendiri sehingga dengan melibatkan masyarakat setempat, diyakini tidak ada lagi konflik antar warga karena perebutan lahan.

Dalam peta tersebut kata Asmar memuat beberapa informasi tentang lahan termasuk potensi masyarakat setempat, tapal batas dan informasi lainnya.

Sementara Bupati Maros HM Hatta Rahman berharap dengan adanya peta ini tidak konflik lahan antar warga yang sering terjadi di kecamatan Bontoa dapat teratasi karena pembuatan peta ini melibatkan unsur masyarakat, Peta tersebut diterbitkan oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel bekerjasama Pemerintah Kabupaten Maros,”Ucapnya.

“Saya sudah lihat petanya, dan dari peta ini banyak sekali informasi yang bisa kita dapatkan, tidak hanya tapal batas tapi juga jenis lahan, peruntukan dan potensi daerah tersebut. Misalnya Bontoa, dari peta tersebut saya tahu 80-90 persen masyarakatnya petambak,” papar Hatta.

Koordinator Nasional KJPP Denny Rahardianmenambahkan, ketertarikannya dengan Kota Maros karena posisi Maros yang strategis yakni berdekatan dengan ibukota Provinsi. Selain itu keberadaannya sangat strategis dengan bentang alam yang lengkap yakni pesisir, pegunungan dan daratan.

“kami harap Maros menjadi pilot project dan model ground perencanaan desa kerjasama dengan Kementerian Desa,” imbuhnya.(Iccan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *