Pena Jurnalis Takalar,– Puluhan mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa pemuda pembaharuan pembangunan (AMP3) yang merupakan gabungan berbagai kampus dan organisasi pemuda di Takalar, menggelar aksi unjuk rasa di kantor Inspektorat Kabupaten Takalar, Kamis (13/4/2017).

Mereka menuding pihak Inspektorat telah melakukan beragam dugaan tindak pidana korupsi atas penggunaan dana APBD Takalar selama dua tahun terakhir.

Koordintator AMP3 Syafar mengatakan, di Inspektur Takalar telah terjadi dugaan korupsi APBD Tahun 2015/2016 atau dua tahun terakhir peruntukannya tidak.sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

“Kami dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Pemerhati Pembangunan (AMP3) meminta kepada pihak Kejaksaan Negeri Takalar mengusut dugaan tindak pidana korupsi yang ada di dalam tubuh Inspektorat khususnya pada penetapan honorarium yang terlampau besar pada penganggaran Tahun 2015 dan 2016,” katanya.

“Selain itu kami juga menduga ada indikasi tindak pidana korupsi pada pembangunan gedung yang bernilai kurang lebih Rp2 milyar.  Kami juga sudah laporkan masalah tersebut ke Kejaksaan Negeri Takalar,” katanya.

Lanjut Safar mengatakan lembaga Inspektorat selama ini dipercaya oleh masyarakat malah justru melakukan dugaan korupsi. “Oleh karena itu kami meminta kepada pihak Kejaksaan Negeri  Takalar memeriksa Kepala Inpektorat Takalar dan seluruh jajarannya yang terlibat korupsi. Tidak hanya itu, kami juga meminta seluruh pejabat yang terlibat korupsi segera dicopot,” tandasnya.

Kepala Inspektorat Takalar Syafaruddin Rawang membantah apa yang tuduhkan pengunjuk rasa. Syafaruddin mengatakan, akan inspektorat tetap akan berjalan sesuai dengan tupoksi sebagaI lembaga pengawasan.

“Kita bekerja sesuai dengan perundang-undangan berlaku, tudingan dugaan korupsi ke Inspektorat oleh pengunjuk rasa itu tidak benar dan tidak berdasar,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *