Penajurnalis Maros,– Patung bergaya eropa yang menyerupai patung Dewa dan patung perempuan setengah telanjang, yang terpampan di halaman Grand Mall Batangase dibongkar paksa pihak pengelolah Grand Mall.
Pembongkaran terjadi setelah mendapatkan kecaman dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maros dan beberapa organisasi masyarakat lainnya.
General Manajer (GM) Grand Mall Batangase Mulyadi S mengatakan, pembongkaran patung bergaya eropa tersebut dilakukannya tanpa adanya unsur paksaan.
“Kami memang butuh masukan. Memang, konsep kami memang Eropa dan tidak ada kaitannya dengan agama tertentu,” katanya saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama MUI dan Ormas lainnya di ruang aspirasi Gedung DPRD Maros. Senin (5/6/2017).
“Kami sudah bongkar patung di depan. Itu keikhlasan dari Grand Mall. Dulunya kami ingin warga datang berfoto, seolah-olah di Eropa,”paparnya.
Sementara itu Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maros, Marjan Massere menyatakan tidak ada alasan pihak pengelola Grand Mall Batangase Maros, tidak menghapus gambar interior dan membongkar patung Dewa dan patung perempuan setengah telanjang yang ada di halaman gedung mal gambar tersebut tidak ada dalam tahap perencanaan,” ujarnya.
“Kami minta, hapus dan hilangkan itu gambar dan patung. Tahap perencanaan, gambar dan patung itu tidak ada, tapi tahap perampungan, patung bergaya eropa yang menyerupai patung Dewa dan patung perempuan setengah telanjang tiba-tiba terpampan dihalaman Grand Mall, ” ucapnya.
Marjan berharap, semua lembaga yang ada di Maros tetap kompak untuk menolak konten porno di Maros termasuk di Grand Mall Batangase. Dan menpertanyakan administrasi bangunan Grand Mall di Dinas tata ruang untuk kebenaranya.
“Kita harus memperlihatkan contoh daerah lain Ketika ada yang tidak sesuai dengan syariat Islam, kita akan tolak bersama. dan tidak ada yang menyimpang, supaya pengusaha tidak sembarangan menberi gambar ataupun interior lainya ,”tutup marjan