Penajurnalis Maros,– Program one district one commodity atau satu kecamatan satu komoditas dievaluasi oleh Bupati Maros HM Hatta Rahman.

Hal ini diungkapkannya dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Simbang, Selasa kemarin.

Ia mengatakan, setelah berjalan hampir dua tahun, program ini belum berjalan maksimal. Sehingga diperlukan upaya dan solusi agar program ini bisa berhasil.

“Kita evaluasi kecamatan yang belum maksimal, ternyata ada beberapa permasalahan terutama persoalan bibit pohon atau sayuran yang tidak tersedia. Ada kecamatan yang sulit memperoleh bibit sehingga programnya tidak berjalan maksimal,” ujarnya, Rabu (7/2/2018).

Ditambahkannya, jika pembibitan bisa diproduksi di Maros, maka masalah bibit akan teratasi. Diharapkan balai pembibitan yang berada di Simbang dapat mensuplai 40 persen bibit untuk mendukung program ini.

“Balai pembibitan ini milik pemerintah pusat, tapi lahannya milik Pemkab Maros. Kita berharap dari sini 40 persen bibit dihasilkan untuk Maros. Sehingga tidak adanya bibit bukan lagi masalah,” jelasnya.

Usai Musrenbang Simbang, ia bersama Ketua DPRD Maros H.A.S Chaidir Syam dan beberapa Anggota DPRD Maros mengunjungi balai pembibitan di Simbang untuk melihat ketersediaan bibit untuk program ini.

“Kalau untuk komoditas padi dan jagung sudah berjalan maksimal tapi buah-buahan belum. Kita berharap buah-buahan seperti coppeng atau jamblang bisa dikembangkan, sebagai buah khas lokal,” ungkapnya.(Herman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *