Penajurnalis Maros ,-Sebanyak 49 warga Kelurahan Mario Pulana, Camba, Kabupaten Maros, melakukan aksi penolakan proyek tambang batu alam, Minggu (15/07/18). Karena pertambangan ini dinilai merusak pemukiman.
Aksi penolakan tersebut ditandai dengan pembubuhan tandatangan warga ke kertas pernyataan yang telah tersedia. Aksi tersebut berlangsung di area kantor Kelurahan Mario Pulana. Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Maros, Arialdy Kamal mengatakan, warga berdemo karena sudah resah melihat tambang yang terus melebar.
”Warga Kelurahan Mario Pulana menolak aktivitas tambang. Aksi penolakan ditandai dengan menandatangani daftar penolakan yang disertai dengan alasan masing- masing warga,” katanya.
Pasalnya luas wilayah yang telah diekpolitasi perkirakan seluas 155 hektare dalam jangka waktu 10 tahun. Tambang tersebut ditengarai belum memiliki surat izin kerja dari pemerintah.
Tambang yang dicurigai merupakan milik salah seorang anggota dewan tersebut yang meliputi Lingkungan Barugae, Lingkungan Mario, dan Bottomarannu. ”Warga juga telah menggelar rapat bersama dengan pemerintah dan pemilik saham proyek tersebut. Dalam rapat tersebut, warga menyampaikan menolak keras kelanjutan proyek,” katanya.
Warga kuatirr, jika aktivitas tambang tidak dicegah, maka dampak yang akan ditimbulkan dapat mengakibat longsor, banjir, dan bencana alam lainnya. Saat ini, area persawahan tidak bisa digarap maksimal karena adanya pengerukan, pengambilan batu dan penebangan pohon di pegunungan.
”Jika mengambil batu alam, otomatis akan menebang pohon di lokasi tersebut. Kalau itu terjadi, sumber air untuk persawahan dari mana lagi. Warga hanya andalkan air gunung,” katanya.
Arialdy berharap kepada pemerintah, supaya dapat menerima aspirasi dan menolak kelanjutan proyek tambang tersebut. Pasalnya, tambang akan berdampak buruk bagi warga yang mencari nafkah sebagai petani.
”Kalau aspirasi kami tidak diindahkan, maka warga akan turun ke Maros dan langsung menyampaikan hal ini kepada pak bupati,” katanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *