PenaJurnalis, Makassar.—Demi Meningkatkan kenyamanan turis mancanegara dan domestik saat berkunjung ke destinasi wisata di Sulsel, khususnya Toraja, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah akan membangun rest area di sepanjang jalan menuju kawasan wisata tersebut.

Menurutnya, tidak sedikit kendala yang ditemui para wisatawan saat melakukan perjalanan ke wilayah Toraja.

“Misalnya, saat mau buang air, kita mau singgah di mana? Sedangkan di pinggir jalan itu hanya ada masjid, pom bensin, atau restoran. Masa provinsi sebesar Sulsel ini, pintu gerbang kawasan timur ini, rest area saja tidak punya. Untuk itu kita akan bangun rest area di sana,” katanya dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa, Selasa (30/10/18).

Menurutnya,  akan ada 10 rest area dibangun dengan jarak 50 kilometer. Setiap rest area memiliki luas minimal 7 hektare.

“Kami harap, disitulah UKM-UKM bisa tumbuh. Karena nanti banyak fasilitas yang disediakan, ada klinik, musala, kuliner, tempat oleh-oleh, taman bermain, dengan view yang bagus,” tuturnya.

Dalam kuliah umum tersebut, orang nomor satu di Sulsel ini juga menyebutkan salah satu tantangan yang tengah dihadapi, yakni kurangnya rumah sakit regional.

“Orang sakit di Malili (Luwu Timur) rujuk di RS Wahidin (Makassar), makanya jalan Tamalanrea sering padat. Satu kepala daerah yang sakit, satu kabupaten yang jenguk, macet Tamalanrea, makanya kita akan bangun 6 RS regional dengan standar internasional,” jelasnya.

“Ini nanti kita akan bangun. Jadi tidak perlu lagi (rujukan), kita akan dekatkan pelayananan terhadap masyarakat,” imbuhnya.

Kata dia, tantangan yang harus dihadapi masyarakat Sulsel ke depan makin berat. Jika tidak mempersiapkan diri dengan baik, maka 40 tahun ke depan masyarakat akan kebanjiran air mata, bukan mata air.

“Kalau mau masyarakat patuh bayar pajak, hadirkan kebutuhan masyarakat secara paripurna. Saya kira itu kuncinya,” tutur Nurdin.

“Ini ironi, jika kita tidak mempersiapkan diri kita, makanya perguran tinggi harus menjadi pelopor untuk membangun Sulsel,” tambahnya.

Dia juga menyebutkan, masyarakat Sulsel tidak layak miskin, karena berlimpah sumber daya alam.

“Kita ini berlimpah potensi kekayaan alam, baik itu pariwisata pertanian maupun yang ada terkandung di laut, itu harus kita kelola untuk kemakmuran masyarakat,” tutupnya.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *