PenaJurnalis, Bone.—Unjuk rasa digelar siswa SMAN 5 Kabupaten Sinjai Senin (22/10/18). Aksi tersebut mereka gelar dengan menuntut kepala sekolahnya, Drs Aliyuddin mundur dari jabatannya.

Kepala sekolahnya tersebut diduga tidak mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk kegitan ekstrakurikuler (ekskul). Dari pengakuan  siswa, anggaran kegiatan ekskul tidak dicairkan sehingga tidak berpihak kepada siswa yang berprestasi. Mereka mengaku tak dapat mengekspresikan kemampuannya dalam non akademik di kegiatan ekstrakurikuler karena batasan biaya dari sekolah.

Dana kegiatan Ekskul diantaranya untuk kegiatan pecinta alam, Pramuka, PMR, KIR, Bola Basket, Futsal, Bahasa Inggris, Rohis, dan Jurnalistik.

“Kami tidak boleh meminta pembiayaan untuk kegiatan ekskul, padahal jika kami berprestasi itu mengangkat nama sekolah juga. Kami meminta pihak berwenang segera memberhentikan pak kepala sekolah,” ujar IR, salah seorang siswa.

Kepala SMAN 5 Sinjai Aliyuddin menjelaskan, dana BOS tidak lagi bisa digunakan untuk pembinaan di luar sekolah. Hal itu berdasarkan aturan baru Permendikbud nomor 1 Tahun 2018 tentang penggunaan dana BOS.

“Saya tidak ingin melanggar aturan dan Juknis yang ada, karena akan berdampak hukum,  jadi saya rela dicopot dari kepala sekolah daripada melanggar,” tegasnya.

Usai melakukan aksi unjuk rasa dan mendapat jawaban , para siswa membubarkan diri dan pulang ke rumah. Mereka tidak mengikuti proses belajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *