PenaJurnalis,Makassar.—- Guru honorer di Sulawesi Selatan mengancam menduduki gedung DPRD Sulsel, Kamis (29/11/18). Mereka menolak rencana wakil rakyat Sulsel menghapus gaji guru honorer yang selama ini sudah diberikan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Ketua Ikatan Guru Honorer Indonesia (IGHI) Sulsel, Ali Kham, mengaku telah berkoordinasi dengan rekan-rekannya sesama guru honorer di Sulsel untuk menyambangi DPRD Sulsel. “Besok jam 11 kami ke DPRD Provinsi memberikan pernyataan sikap,” kata Ali Kham, Rabu (28/11/ 18).

Menurut Ali Kham, penghapusan gaji guru honorer yang hanya Rp10 ribu per jam selama ini kepada guru SMA dan SMK adalah kabar buruk bagi guru yang baru-baru ini merayakan Hari Guru Nasional. Padahal, dari gaji tersebutlah mereka bisa menyambung hidup selama ini.

“Kami meminta kepada gubernur agar mempertahankan. Jangan dihapus. Bahkan kalau perlu dinaikkan Rp15.000 per jam,” tutur Ali.

Selain mengancam bakal menduduki gedung wakil rakyat dan kantor gubernur, Ali Kham dan kawan-kawannya juga mengancam bakal “mengampanyekan” kepada khalayak agar tidak lagi memilih anggota DPRD Sulsel yang menyetujui penghapusan gaji honorer.

Pada peringatan Hari Guru Nasional beberapa hari lalu, Presiden RI Joko Widodo memberikan perhatian khusus terhadap kesejahteraan guru honorer. Bahkan Jokowi memerintahkan Kemenpan-RB agar segera menyelesaikan pemetaan jumlah guru honorer supaya lebih mudah pemberian hak-hak mereka dalam postur APBD dan APBN.

Untuk diketahui, pagu murni anggaran Dinas Pendidikan Sulsel senilai Rp30 miliar yang bersumber dari APBD Sulsel. Di dalam jumlah itu sudah termasuk anggaran untuk gaji guru honorer di Sulsel (SMK dan SMA).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *