PenaJurnalis,Makassar.—- Seorang pria berinisial DM (40), warga Desa Sokkolia, Kecamatan Bonto Marannu, Kabupaten Gowa tewas di ujung pistol polisi setelah melawan petuga saat akan digiring ke Mapolsek usai dilakukan pengembangan di Kabupaten Takalar.

Penangkapan tersangka di Desa Romang Loe, Kecamatan Bontomarannu tersebut, dilakukan karena banyaknya laporan warga yang kehilangan ternak sapi di wilayah hukum Polres Gowa.

Saat dirilis di Mako Polres Gowa, Senin (5/11/18), DM disebut merupakan otak pencurian ternak tersebut dikembangkan ke Kabupaten Takalar oleh pihak Polsek Bontomarannu, Minggu (4/11/2018). Namun, pada saat itu DM hendak melarikan diri.

“Pelaku melawan dan ingin melarikan diri, sehingga dilakukan tembakan peringatan bagian kaki, pelaku pendarahan sehingga meninggal dunia di jalan saat akan dibawa ke RS Bhayangkara,” demikian Kapolsek Bonto Marannu, AKP Robert Naro.

Robert Naro mengaku, dari rekan pelaku RM yang berhasil juga diamankan di Kabupaten Takalar mengaku kalau dari hasil pencurian sapi di Kabupaten Gowa itu sudah sampai 28 ekor di berbagai TKP.

“Laporan yang diterima ini sudah banyak, ada delapan TKP, pelaku mencuri lalu disimpan di hutan, setelah beberapa hari disimpan itu baru dijual,” papar Robert Naro.

Informasi dari rekannya, kata Robert, pelaku yang meninggal tersebut sering menggunakan narkoba dan minum tuak (ballo) sebelum melakukan aksi pencurian.

“Pelaku yang meninggal ini pengguna narkoba, termasuk juga diamankan sekarang ini positif menggunakan narkoba. Kakinya kami lumpuhkan juga karena berusaha kabur,” papar Robert Naro.

Dari tangan kedua pelaku, polisi menyita barang bukti berupa mobil bak terbuka yang digunakan mengangkut sapi hasil curian dan dua handphone masing-masing milik RM dan DM dan satu utas tali. Kini jenazahnya berada di rumah keluarganya dan sudah dimakamkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *