PenaJurnalis,Sulbar.—Salah seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf, Usman Yunus, berhasil lolos.

Usman Yunus kini disambut haru keluarganya di Dusun Bruno, Desa Kebunsari, Kecamatan Wonomulyo Polman, Sulawesi Barat Sabtu 15 Desember 2018.

Dia didampingi istri Julianti dan perwakilan Kementrian Luar Negeri Todi Baskoro
menceritakan saat dirinya disandera dan berhasil kabur.

Usman mengaku berhasil meloloskan diri setelah luput dari penjagaan penyandera saat hendak megambil air wudhu untuk salat.

“Pada waktu itu jam 6 maghrib, semua yang di dalam kelompok masing-masing ambil air wudhu untuk salat, Alhamdulillah pada waktu itu tak satupun yang jaga saya, di situ saya mulai ada niat untuk melarikan diri,” kata Usman Yunus seperti dilansir detikcom.

Usman mengungkapkan, saat berhasil melarikan diri dari penjagaan dia sempat bermalam di hutan belantara.

Keesokan harinya harapan lolos dari kelompok Abu Sayyaf pun kian jelas, saat itu dia bertemu dengan warga yang sedikit mengeri bahasanya.

“Saya sempat putus asa, kebetulan ada warga yang melintas dan saya sampaikan bahwa saya ini adalah orang Indonesia yang melarikan diri dari penyanderaan, saya langsung memeluk dan mencium kaki orang tersebut untuk minta diselamatkan,” terang Usman.

Atas peristiwa yang dialaminya tersebut, Usman mengaku tidak kapok untuk kembali melaut.

Akan tetapi, dia mengaku trauma untuk kembali melaut di wilayah perairan Malaysia.

Usman bersama rekannya Samsul Saguni merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Perusahaan penangkapan ikan di Malaysia, dan ditangkap kelompok bersenjata Abu Sayyaf sejak 11 September 2018.

Dia dan rekannya ditangkap saat berlayar menggunakan kapal Dwi Jaya 1, di Perairan Sampoerna, Sabah, Malaysia. Kini tersisa Samsul Saguni yang masih dalam sekapan kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Pihak keluarga berharap, Pemerintah terus berupaya dengan maksimal agar Samsul Saguni juga bisa segera dibebaskan dan berkumpul bersama keluarganya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *