PenaJurnalis,Makassar.—-Hari pertama penerapan pelayanan Satu Untuk Semua, Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Makassar di Jalan Terduh Bersinar diserbu warga, Senin (7/1/19).

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kota Makassar Aryati Puspasari Abady mengatakan, layanan Satu Untuk Semua diterapkan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan.Dimana semua loket terintegrasi bisa melayani semua kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga memadati Kantor Dinas Dukcapil lantaran layanan administrasi kependudukan di kecamatan offline. Seperti yang dialami salah seorang warga, Ahmad Adnan.

Pasalnya, pemisahan antara loket pelayanan KTP Elektonik, akta kelahiran, dan KK serta pengurusan administrasi lainnya dinilai kurang efektif. Bahkan, mengakibatkan pelayanan tidak maksimal yang membuat masyarakat kurang nyaman.

“Hari ini memang kita berlakukan sistem yang baru. Hari Senin memang biasanya menumpuk karena dua hari kita tidak memberikan pelayanan. Kalau di kecamatan kemungkinan jaringan lagi offline tapi tetap ada perekaman di kecamatan, di Biringkanaya malah ada UPTD di sana,” terang Puspa sapaan akrabnya.

Menurut Puspa, layanan ini sebenarnya dibuat untuk memudahkan masyarakat. Sayangnya, penerapan ini tidak dibarengi dengan tingkat kesadaran warga akan budaya antri dan tertib.

Sehingga petugas loket kewalahan saat meladeni warga yang berebut ingin segera dilayan. Selain itu, beberapa dari mereka bahkan tidak mengambil nomor antrian.

“Ini kan sistem baru, tentu kita akan evaluasi sebentar agar segera kita benahi,” tutup Puspa.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *