PenaJurnalis,Madura.—- -Wanita berinisial SA (24), warga Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan, yang bekerja sebagai salespromotiongirl (SPG) ponsel.di temukan tewas di atas kasur, di Kamar 10 Hotel Garuda, Jalan Masegit, Pamekasan, Madura. Lidahnya terjulur. Ada bekas cekikan di lehernya.

Sesosok tubuh wanita, tergeletak Di dekatnya, seorang pria gantung diri dengan lidah terjulur. Ada luka sayatan benda tajam di pergelangan tangannya.

Sedang pria yang gantung diri, adalah Roy Robby (20), pria yang merupakan selingkuhan SA.

Diduga, sebelum gantung diri, Roy terlebih dahulu mencekik SA hingga tewas. 

Dilansir dari Tribunnews, hasil autopsi di RSUD Dr Slamet Martodirjo, Pamekasan menunjukkan, di leher SA, terdapat bekas cekikan jari dari tangan Roy.

Di dagunya terdapat memar dan goresan kuku dan wajahnya memerah.

Kemudian ada bekas jeratan kain yang melilit di leher SA.

“Kalau dari pemeriksaan sementara, kami menduga korban tewas bukan akibat bunuh diri, tapi dibunuh. Namun untuk memastikan, kami masih melakukan penyeldikan,” kata Kasat Reskrim AKP Hari Siswo Suwarno.

Kenapa Roy Robby membunuh SA?

Dugaan polisi, sebelum pembunuhan itu, terlebih dahulu terjadi pertengkaran.

SA yang selama ini pisah ranjang dengan suaminya, MD (26), diduga sadar dan ingin kembali ke suaminya. Itu membuat Roy Robby menghalangi, hingga terjadi pertengkaran yang berujung pembunuhan dan bunuh diri.

MD sebenarnya pisah ranjang dengan SA, karena istrinya tidak ingin meninggalkan Roy Robby.

Perkenalan SA dengan Roy Robby, saat Roy yang merupakan karyawan bianglala sebuah pasar malam, dan SA menjual es di pasar malam tersebut.

Mereka sering berkomunikasi lewat ponsel. Suatu hari, chating mesra dan panggilan telepon Roy Robby diketahui MD.

Dia pun mendatangi Roy. Namun saat itu Roy mengelak. MD juga sudah meminta SA untuk meninggalkan Roy, namun keduanya masih berhubungan.

Tak tahan, MD kemudian kembali ke rumah orang tuanya di Surabaya.

Namun akhir-akhir ini, SA menyadari kesalahannya, dan ingin kembali ke MD. Dia sering curhat ke MD tentang prilaku Roy yang suka memukul.

Saat ulang tahunnya, Kamis, 24 Januari 2019, SA meminta MD datang. Dari Surabaya, MD kemudian datang menemui SA. Namun nomor ponsel SA tidak bisa dihubungi.

Rupanya saat itu, SA dijemput oleh Roy dan dibawa ke Hotel Garuda. MD beberapa kali memutar kota Pamekasan, mencari istrinya. Termasuk beberapa kali mengitari Hotel Garuda. Namun istrinya tidak juga ketemu, hingga sebuah informasi mengejutkan masuk ke WA-nya, istrinya tewas di kamar Hotel Garuda.

“Malam hari saya dapat kabar dari teman, jika istri saya ditemukan tewas di kamar hotel bersama pria lain. Saya langsung ke sana dan benar istri saya meninggal,” ujar MD.

Di sana sudah banyak orang dan sejumlah aparat, termasuk keluarga SA. “Saya langsung berteriak, memanggil-manggil nama istri saya. Sampai sekarang saya masih tidak berani ke rumah istri, karena suasana masih berduka,” ungkap MD.(*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *