PenaJurnalis,Maros.—-Wisata alam Bantimurung Kabupaten Maros genap berumur 100 tahun pada Kamis 21 Februari kemarin. Kawasan wisata alam tertua di Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut, sudah seabad dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun asing.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maros, Muh. Ferdiansyah mengatakan, melalui momentum 100 tahun, pelayanan terhadap wisatawan di Wisata Alam Bantimurung ditingkatkan.

“Semua jenis pelayanan terhadap wisatawan akan ditingkatkan. Kami akan meningkatkan daya saing Bantimurung. Apalagi Bantimurung ini destinasi unggulan,” kata Ferdiansyah.

Semenjak 100 tahun tekahir ikon kupu-kupu, air terjun dan karst tetap terjaga. The Kingdom of Butterfly. Julukan tersebut melekat pada kawasan wisata andalan Maros ini.

Menurut ferdi keberadaan Bantimurung mampu meningkatkan kesejahtraan masyarakat sekitar. “Warga sekitar, menjadi salah satu pendukung kegiatan kepariwisataan di Maros,” katanya.

Bantimurung telah menjadi monument alam sejak tahun 1919 silam. Ketetapan tersebut berdasarkan titah resmi dalam lembaran negara Hindia Belanda nomor 90, tertanggal 21 Februari 1919.

Mengulas kisah Bantimurung Pada 1915, seorang ahli entomologi Belanda, Marinus Cornelius Piepers, menulis surat kepada Sijfert Hendrik Kooders.

Pada suratnya tertulis, hutan khas mengelilingi air terjun Bantimurung , tidak ditemukan di tempat lain di Hindia Belanda. Kekayaan Kupu-kupunya luar biasa bertebaran di tepi pasir di bawah air terjun.

Peneliti menyebut, ribuan jenis kupu-kupu unik di Sulawesi berkumpul di perbatasan antara wilayah Indonesia-Malaysia, dan Australia-Malaysia. Sangat disayangkan jika ini punah.

Sejak itulah Bantimurung ditunjuk sebagai monumen alam Natuurmonument Bantimoeroeng Waterval, dengan luas 10 hektare.

Kepala Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Yusak Mangetan.mengatakan “Setelah seratus tahun tata kelolanya, Bantimurung telah memberikan berbagai manfaat. Baik dari segi pendidikan dan ilmu pengetahuan, wisata, hingga jasa air,” katanya.

Selain itu, Ia berharap warga sekitar dapat menjaga dan melestarikan keaslian alam sekitar. Sebab  Bantimurung merupakan kawasan wisata bersejarah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *