PenaJurnalis,Maros.—– Sebanyak  150 prajurit TNI-Polri bersama warga tengah merintis jalan sepanjang 3,5 kilometer dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1422 Maros. Siang-malam mereka berupaya merampungkan jalan yang targetnya sisa sepekan lagi.

Terkait hal itu, warga dusun pedalaman di Maros Sulawesi Selatan (Sulsel) kini bisa tersenyum cerah setelah mendapatkan Akses jalan yang dibangun prajurit TNI-Polri. Akses itu kini membuat warga itu lebih mudah menuju kota kecamatan dan  puskesmas.

Lokasi terpencil itu bernama Dusun Damma, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu. Lokasi itu sebelumnya viral karena akses jembatan mangkrak hingga akhirnya dibangun Kementerian PUPR.

“Alhamdulillah Pak. Sejak adanya berita soal jembatan itu, kampung kami ini perlahan mulai diperhatikan. Jembatan sudah diselesaikan, terus jalan juga sudah mulai dibuka. Kami sangat berterima kasih atas perhatiannya,” kata seorang warga bernama Daeng Amir, Rabu (20/03/19)

Amir mengatakan dusun  itu ditinggali 30 kepala keluarga yang tinggal di pegunungan yang dikelilingi sungai. Bila hendak keluar dari dusun, maka mereka terpaksa menyeberangi derasnya sungai.

“Dulu, Pak, kami seperti orang dibuang. Kalau mau keluar, kami harus berenang di sungai. Kadang bawa gabah atau hasil kebun untuk dijual. Yang kasihan itu anak-anak kami yang sekolah. Mau  tidak  mau, mereka juga harus berenang lewat sungai sebelum ada jembatan itu,” ucap Amir.

Sebanyak  150 prajurit TNI-Polri bersama warga tengah merintis jalan sepanjang 3,5 kilometer dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 1422 Maros. Siang-malam mereka berupaya merampungkan jalan yang targetnya sisa sepekan lagi.

“Jalan ini dulunya hanya setapak saja. Kalau air sungai tinggi, kami lewat sini kalau ada yang sakit atau mau melahirkan, kita bawa dengan tandu berjalan kaki sampai ke puskesmas. Mau tidak mau, karena waktu itu juga belum ada jembatan di sungai. Dengan jalan ini bisa mempersingkat jarak sampai 20 kilometer,” ucapnya.

Perintisan jalan TMMD itu kini sudah mencapai 85 persen dari total pengerjaannya. Kodim 1422 Maron yakin jalan itu akan selesai tepat waktu.

“Tantangan terberat di cuaca dan medannya yang sangat berat, sehingga kita bekerja harus ekstra. Material seperti pasir dan semen hanya bisa dibawa menggunakan motor saja, karena mobil biasa tidak mampu tembus. Belum lagi gorong-gorong, kita pakai alat berat untuk mengangkatnya. Sekarang ini kita terpaksa atur tim bekerja siang dan malam, karena waktunya semakin mepet,” kata Komandan Kodim 1422 Maros Letkol Inf Farid Yudho.

Selain perintisan jalan, program TMMD ini juga telah menyelesaikan pembuatan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK) di 7 lokasi berbeda di dua desa. MCK itu pun merupakan hal yang baru bagi warga yang selama ini menjadikan aliran sungai sebagai MCK.

“Pertama kali kami ke sini, tidak satu pun MCK yang kami temui. Warga hanya memanfaatkan sungai saja untuk itu. Nah dasar itulah, kami berinisiatif untuk membangun MCK di 7 titik di dua desa. Harapannya sih sederhana, biar warga bisa memanfaatkannya dan hidup lebih sehat,” ujar Farid.

Tak sekadar pembangunan fisik, selama program TMMD itu, mereka juga aktif melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gratis, baik ke semua warga maupun sekolah yang ada di wilayah itu. Isu-isu seperti hoaks, narkoba, terorisme menjadi pembahasan mereka dalam setiap penyuluhan ke masyarakat. Rencananya, TMMD itu akan ditutup pada 27 Maret 2019.

Kondisi medan yang berat itu juga diakui oleh staf khusus Kasad Brigjen Anang Dwitono yang berkunjung untuk melakukan pengawasan. Ia mengaku lokasi TMDD yang dikerjakan oleh Kodim 1422 Maros ini merupakan salah satu lokasi paling berat dalam pelaksanaan TMMD ke-104 ini di seluruh Indonesia.

“Medannya memang boleh masuk dalam kategori terberat dalam pelaksanaan TMMD 104 ini. Tapi memang program ini yang disasar adalah wilayah terpencil, agar warga bisa ikut menikmati pembangunan dan meningkatkan ekonomi mereka. Kami sangat mengapresiasi kerja keras prajurit bersama warga yang terus berupaya menyelesaikan tugasnya tepat waktu,” ucapnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *