PenaJurnalis Jakarta.—–Bhayangkara FC dikalahkan
PSM Makassar 0-2 hingga tersingkir
dengan kalah gol tandang di perempatfinal Piala Indonesia. Pelatih Bhayangkara
FC, Angel Alfredo Vera, kecewa dengan kepemimpinan wasit.
Bermain di Stadion Andi Mattalata Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada
Jumat (3/5/19) malam, Bhayangkara membuka peluang memimpin pertandingan lewat
penalti Anderson Salles. Tapi, sepakannya digagalkan kiper PSM Rivky
Mokodompit.
Hanya jeda dua menit, Anderson kembali menyerang gawang PSM dan bola tampak
melewati garis gawang PSM sebelum memantul keluar. Wasit tak mengesahkannya
sebagai gol.
keputusan wasit itu mengecewakan Alfredo Vera. Apalagi, PSM
bangkit dan mencetak dua gol lewat M. Rahmat dan Rizki Pellu.
Kebobolan dua gol itu membuat Bhayangkara kalah gol tandang, meskipun menang
4-2 pada leg pertama. Alfredo pun mengusulkan agar Liga 1 menggunakan Video
Asisten Refree (VAR).
“Saya lihat pertama kita main bagus, kontrol pertandingan, ada beberapa
peluang untuk cetak gol hingga kita kalah 1-0, kita ditambah menjadi 2-0. Kita
sudah usaha mengejar ketertinggalan tapi pertandingan sudah terlalu
berantakan,” ujar Alfredo usai pertandingan pada Jumat (3/5/2019) malam.
“Saya tidak suka bicara sesuatu seperti itu (keputusan wasit) tapi mungkin
dimengerti wasit bisa salah, tapi kalau dia bingung mau sahkan gol atau tidak,
dia mau lari ke hakim garis, pas (terjadi) gol dia tetap kasih jalan. Saya
tidak mau pikir negatif dan itu bikin kita rugi kalau mau bicara, tapi tidak
akan merubah hasil,” tutur Alfredo.
“(Penggunaan VAR) itu akan membuat jadi bagus, bisa,” Alfredo
menambahkan.(*)