PenaJUrnalis,Jakarta.—–Staf
Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menepis
pernyataan Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menyebut wacana pemindahan ibu kota
negara hanya omong kosong dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ngbalin
menegaskan Jokowi tidak main-main dengan wacana pemindahan ibu kota negara.
“Intinya adalah keberanian pemerintah, intinya adalah keberanian presiden
(untuk memindahkan ibu kota negara), itu saja. Dan kalau seperti yang dibilang
Pak Jokowi pasti (akan jadi), ifrastruktur yang selama ini (dibangun) juga
diputuskan presiden, bukan bercanda bagi seorang Jokowi,” ujar Ngabalin ,Rabu
(1/5/19).
Ngabalin juga menepis pernyataan Fadli yang mengatakan isu pemindahan ibu kota
RI sudah pernah bergulir, tetapi tidak kunjung terwujud. Ditegaskan Ngabalin,
pemerintah sejak beberapa waktu ke belakang justru tengah mempersiapkan dengan
matang wacana pemindahan ibu kota, salah satunya dengan berbagai riset yang
dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Saya itu pernah menjadi Pansus ibu kota negara. Saya pernah menjadi anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-udang Pemindahan Ibu Kota Negara, waktu saya di DPR 2004-2009. Artinya begini, baik dari Bappenas, baik dari teman-teman kampus, semuanya, ini bukan barang baru, sudah ada bentuk kegiatan yang cukup panjang dengan analisa ilmiah. Kan presiden juga tidak serta merta, tidak buta-buta kemudian membicarakan masalah ini kan,” jelasnya.
Ngabalin pun menyayangkan pernyataan Fadli yang dinilainya tidak memberikan
ekspektasi bagus dengan wacana pemindahan ibu kota negara. Padahal rencana
pemindahan ibu kota negara sudah digulirkan sejak zaman Presiden RI Soekarno.
“Fadli sudah harus punya satu kesadaran penting bahwa wacana pemindahan
ibu kota negara itu adalah kebutuhan dari sebuah negara besar yang namanya
Indonesia. Jangan lupa bahwa Kota Jakarta ini kan selama ini menjadi ibu kota
negara yang boleh dibilang sudah tidak mampu untuk menampung kemudian
memberikan dukungan terhadap aktivitas masyarakat secara layak,” ungkap
Ngabalin.
Ngabalin mengatakan Jokowi sangat serius dengan rencana pemindahan ibu kota,
karena Jakarta sebagai ibu kota negara sudah sudah over populasi. Hal ini
dilakukan Jokowi untuk kepentingan jangka panjang. Dia juga memastikan wacana
pemindahan ibu kota tidak ada kaitannya dengan banyaknya masalah di Jakarta.
“Pemindahan ibu kota negara itu tidak ada kaitannya dengan keruwetan
masalah Jakarta. Tetapi kita bicara tentang amanat konstitusi yang di mana
bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu menjadi penting,
kenapa? karena distribusi itu penting,” imbuhnya.
“Karena Jakarta itu sebagai pusat pemerintahan, sebagai pusat perdagangan,
Jakarta itu sebagai pusat negara-negara sahabat, Jakarta itu sebagai tempat pusat
peredaran uang,” lanjutnya.
Sebelumnya, Fadli menyebut keputusan Jokowi untuk memindahkan ibu kota RI
merupakan upaya pengalihan isu. Isu pemindahan ibu kota RI sudah pernah
bergulir, tetapi tidak kunjung terwujud.
“Sudahlah, ini omong kosong. Omong kosong yang dilakukan oleh Presiden
Jokowi,” kata Fadli di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5/19).(*)