PenaJurnalis,Blitar.—- Akibat musim kemarau  sebanyak 9.843 hektare lahan pertanian 4 kabupaten di Banten mengalami kekeringan . Tapi belum ada laporan soal gagal panen (puso).

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan, seluas 6.211 hektare lahan mengalami kekeringan ringan, 3.337 hektare kekeringan sedang dan 295 hektare berstatus kekeringan berat per 2 Juli 2019.

Dampak Kekeringan  yang paling luas terjadi di Pandeglang yakni 9.019 hektare, Lebak 455 hektare, Serang 272 hektare dan Tangerang 97 hektare. 

“Yang kekeringan di Tangerang itu sudah bisa kami atasi, dan yang puso untuk kekeringan semua wilayah ini kami pastikan belum ada,” kata Agus saat dihubungi di Serang, Banten, Kamis (4/7/19). 

Sebagai antisipasi agar kekeringan tidak meluas, petugas meminta petani tak menanam di sawah yang tadah hujan. Kecuali, di lokasi yang punya akses pengairan dari irigasi. 

“9.843 hektare ini belum signifikan mempengaruhi ketahanan pangan Banten. Kalaupun gagal semua, yang berpengaruh hanya 2 persen tapi ini masih bisa terselamatkan,” ujarnya. 

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan potensi kekeringan meteorologis yang terjadi di beberapa wilayah Banten. 

Beberapa daerah di Banten seperti Lebak, Pandeglang dan Serang telah mengalami hari tanpa hujan (HTH) selama kurang lebih 31 hari seperti di Lebak, Pandeglang dan Tangrang. Ini menandakan status siaga di daerah tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *