PenaJurnalis,Maros.—– Dalam peringatan HUT ke-74 RI, drama Kolosal yang mengangkat perjuangan rakyat Maros melawan penjajah, ditampilkan di lapangan Pallantikang Maros.

Sutradara, Husni Siame mengatakan, drama ini diperankan pelajar Maros dari berbagai sekolah dan sudah tahun kelima dilaksanakan dan selalu mengangkat tema Perjuangan Rakyat Butta Salewangang terhadap Penjajah.

“Untuk drama kali ini, mengangkat tema Perjuangan Kerajaan Bontoa dalam melawan penjajah di Masa Raja Bontoa XIII, I Bambo Dg Matekko (Petta Tekko),” katanya.

Pemkab Maros bekerja sama dengan Kodim 1422 menampilkan drama teatrikal tersebut seusai upacara pengibaran bendera, di Lapangan Pallantikang, Kantor Bupati Maros, 17 Agustus 2019.

Dalam acara yang dilaksanakan Pemkab Maros melalui Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) ini juga didukung Badan Kerjasama Kesenian Indonesia (BKKI) Maros, Dinas Pendidikan Prov Sulsel, Dinas Pendidikan Maros, Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati (PSHT) Maros, dan Radio Maros FM.

Sementara Kabid Pengembangan Nilai-Nilai Kesatuan Bangsa, Badan Kesbangpol Maros, Murniati mengatakan drama teatrikal tersebut disaksikan antusias peserta upacara dan masyarakat umum bahkan ada yang meneteskan air mata karena larut dalam cerita yang disajikan.

“Para pemeran mulai dari SD, SMP dan SMA di Maros. Mereka latihan dan persiapan sekitar 10 hari lalu dengan melibatkan sekitar 200 pelajar,” ujar Murniati.

Ia berharap, dari kisah tokoh-tokoh sejarah di Maros, bisa menjadi contoh kegigihan pemuda saat ini dalam mengisi kemerdekaan yang di tebus air mata, darah dan keringat para pejuang terdahulu.

Tidak hanya itu, dalam pementasan itu juga disajikan atraksi Mangngaru’, Puisi dan atraksi Sitobo Lalang Lipa atau Saling Tikam Dalam Sarung yang menjadi salah satu tradisi yang dianggap menjadi pemecah masalah bagi laki-laki Bugis Makassar dalam menyelesaikan sebuah perselisihan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *