Pena Jurnalis,Maros.——Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Maros, Sulawesi Selatan, menggunakan kardus kotak makanan untuk membungkus
daging Kurban yang akan dibagikan ke
warga yang kurang mampu. Kardus kotak makanan dipakai untuk menekan penggunaan
plastik.
Awalnya, Pemkab Maros berencana menggunakan
besek dari anyaman bambu atau daun kelapa untuk membungkus hasil pemotongan
hewan kurban. Namun, karena bahan itu sulit ditemukan, makanya, panitia kurban
menggunakan kardus kotak nasi bungkus. Lebih dari 300 bungkus disiapkan untuk
dibagikan ke warga tidak mampu.
“Sebelum
Lebaran, memang saya sudah minta ke panitia kurban untuk tidak menggunakan
kantong plastik untuk membungkus daging kurban. Ini salah satu upaya kami untuk
mengurangi sampah plastik di hari Idul Adha ini,” kata Bupati Maros, Hatta
Rahman, Minggu (11/8/19).
Tahun ini, Pemkab Maros memotong hewan kurban
sebanyak 39 ekor yang diambil dari setiap perwakilan Dinas. Semua sapi ini
dikumpulkan di lapangan Turikale dan pemotongannya disaksikan langsung oleh
bupati dan semua kepala dinasnya. Daging kurban juga diserahkan secara simbolis
oleh bupati bersama wakilnya.
“Alhamdulillah tahun ini sebanyak 39 ekor
yang kita kumpulkan untuk dikurbankan. Semuanya dari dinas-dinas dan juga ada
dari perusahaan yang ikut menyumbang. Totalnya 300-an kotak kita bagikan,”
lanjut Hatta.
Sayangnya, meski sudah
menggunakan kardus kotak, beberapa warga yang menerima pembagian daging kurban
masih membungkus kembali kotak itu dengan kantong kresek, karena kotak ini
sulit untuk ditenteng.
“Bawa plastik dari rumah, karena susah
dibawa kalau pakai kardus begini. Apalagi kan kita mau bawa pakai motor. Tidak
tahu mau ditaruh di mana, tidak bisa digantung,” kata seorang warga,
Ismail.(*)