Penajurnalis Maros – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Maros, Sulawesi Selatan, memprediksi curah hujan tinggi pada musim hujan kali ini. Musim hujan tahun ini di Maros disebut akan lebih tinggi curah hujannya dibanding tahun sebelumnya.

Hal itu disebabkan adanya potensi terjadinya La Nina di wilayah Pasifik, yang berdampak pada kondisi atmosfer di wilayah Indonesia. Akibat La Nina, bagian tengah dan timur Indonesia menjadi lebih basah,” kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kabupaten Maros Hartanto, Sabtu (17/10/20).

“Ada peningkatan suhu muka air laut di wilayah pasifik yang mengakibatkan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia, terutama bagian tengah dan timur, menjadi lebih basah dengan kondisi itu, curah hujan berpotensi akan meningkat 20-40 persen secara akumulatif. Ia pun mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap bencana, seperti banjir dan longsor,”jelasnya

“Terjadinya peningkatan 20-40 persen secara kumulatif, peningkatan curah hujan meningkat dibanding normalnya. Kita perlu mewaspadai terjadinya banjir, longsor, dan angin kencang, terutama di daerah pegunungan,” paparnya.

Sementara itu, untuk musim hujan di wilayah pantai barat Sulawesi Selatan, BMKG memprediksi dasarian pertama akan terjadi pada November 2020, meskipun saat ini sudah sering terjadi hujan di wilayah itu.

“Untuk wilayah pantai bagian barat mulai Makassar sampai Parepare, musim hujannya dimulai November dasarian I dan November dasarian 3,” terangnya.

Meski demikian, musim hujan akan lebih awal terjadi di wilayah pegunungan, seperti di Kecamatan Cenrana, Camba, dan Mallawa, Maros. Saat ini, musim peralihan musim kemarau ke hujan sudah terjadi ditandai adanya hujan beberapa hari terakhir.

“Musim hujan akan terjadi lebih awal di wilayah pegunungan, seperti Cenrana, Mallawa, dan Camba. Meski kemarau tapi kerap turun hujan itu menyebabkan musim peralihan dari kemarau ke hujan,” Tutupnya.(A1/Iccan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *