Penjurnalis Maros,- komunitas anak muda Partai Gerindra Maros Al-Fatih,  yang turut menyokong perjuangan Andi Tajerimin-Havid S Fasha (Tahfidz) di Pilkada Maros 2020.

Mereka mengkritik pernyataan juru bicara HatiKita Keren, Chaerul Syahab, yang menganggap Tajerimin akan menyerahkan urusan pendidikan Maros kepada satu orang saja, yakni Muhammad Ramli Rahim, Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI).

Wakil Ketua Al-Fatih, Dandi Samalewa menjelaskan, kalau pihaknya menilai Chaerul gagal paham soal maksud komitmen Tajerimin dengan Ramli. 

“Betul bahwa pendidikan dikelola oleh Dinas Pendidikan. Maksud Pak Tajerimin menyerahkan pendidikan ke MRR (Ramli) ialah MRR dengan jabatanya saat ini sebagai Ketua Umum IGI akan membantu dinas dalam hal memberi saran, solusi, dan bekerja sama mengenai persoalan pendidikan di Kabupaten Maros bukan menyerahkan,” jelasnya, Sabtu, (7/11/20).

“Menurut Dandi kalau dikatakan sekolah-sekolah mulai TK sampai SMP di Maros ini semua sudah baik, tidak benar juga. Akhir tahun 2019 kami berkunjung ke Dusun Cindakko, Desa Bontosomba, Kecamatan Tompobulu. Pendidikan di sana sangat miris. Bahkan angka buta huruf orang tua pelajar mencapai 90 persen. Bangunan sekolah juga tidak layak. Para pelajar dan guru pun harus berjalan kaki sejauh 5-7 kilometer,” ucapnya.

Dandi juga mengaku pernah berkunjung ke Kampung Bara-Barayya, Kecamatan Tompobulu. “Di sana saya juga menemukan hal yang sama. Pendidikan di tempat tersebut sangat jauh dari kata layak. Bahkan di desa tersebut bukan hanya persoalan pendidikan, tetapi listrik juga belum ada. Infrastruktur jalan pun kurang memadai,”Imbuhnya.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *