Penajurnalis,Maros,- Kementerian Agama Kab. Maros menyambut Hari Amal Bakti (HAB) ke- 75 Kemenag, Sabtu (19/12/20), menggelar khitanan massal) kerja sama dengan BRI Kanca Maros selaku sponsor dan tenaga medis dari Tim Medis Rumah Sakit Tajuddin Chalid, Makassar. bertempat di ruang pengawas Kantor Kementerian Agama Kab. Maros.

Kegiatan ini disambut antusias masyarakat Maros. Terbukti, dari data Ketua Panitia H. Aris, M.Pd terkonfirmasi lebih dari 50  anak sudah mengambil nomor antrian sebelum acara dibuka pukul 08.00 wita.  Dari panitia, sebanyak 104 terdaftar mengikuti khitanan massal ini.

Kakan Kemenag Maros H. Muhammad Tonang, S.Ag., M.Ag dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada orang tua wali yang telah hadir mengantar anaknya dalam kegiatan khitanan massal ini.

“Khitanan massal ini merupakan agenda tahunan Kemenag Maros menyambut Hari Amal Bakti dalam bentuk kegiatan sosial yang bisa dirasakan oleh masyarkat luas,”ucap Tonang.

“Menurut Tonang, khitanan massal tahun ini  berbeda dengan tahun sebelumnya.  Khitanan massal kali ini tidak lagi menyertakan paket sarung seperti tahun ini, karena umumnya anak bersama wali yang mengantarnya sudah membawa sarung dari rumah masing-masing. Karena itu, paket diberikan dalam bentuk dana transportasi kepada setiap anak bersama dengan snack.

H. Muhammad Tonang berharap kepada orang tua wali anak agar menjaga dengan ketat penerapan protokol kesehatan mengingat saat ini kondisi pandemi kembali  mengalami peningkatan.

 “Saya meminta kepada kita semua untuk memperhatikan pelaksanaan protokol kesehatan yakni memakai masker, tetap jaga jarak dan cuci tangan”, harapnya kepada orang tua dan wali anak yang akan di khitanan .

Sementara itu, Kasubag Tata Usaha Kemenag Maros, H. Ramli, S.Ag menambahkan,kegiatan iniberlangsung hingga sore dengan jumlah total anak yang dikhitan sebanyak 100 anak. Selama kegiatan berlangsung, tingkah laku anak yang dikhitan bermacam-macam. Ada yang santai dan terlihat berani, ada yang terlihat cemas, menutup muka dengan sarung, bahkan ada pula yang meronta-ronta ketakutan tidak mau disunat. “Tetapi berkat kerja sama panitia dan orang tua anak serta tim medis, beberapa anak yang tadinya cemas bisa jadi berani. Bahkan ada yang meronta-ronta akhirnya juga tunduk berkat kerjasama tim medis, orang tua wali dan panitia,”imbuhnya.(Nrm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *