Penajurnalis Maros,– Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, bersama Dinas Perhubungan Maros meninjau pintu keluar alternatif di dalam kawasan Grand Mall Mandai, Area langganan macet di antaranya kawasan Grand Mall Mandai.

Kunjungan Suhartina bersama Dinas Perhubungan Maros, juga dihadiri oleh General Manager Grand Mall, Darlan Hasyim. Untuk mengurai kemacetan di jalan poros yang kerap terjadi kini memiliki solusi.

Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari mengunkapkan, kita telah memiliki solusi untuk mengurai kemacetan di jalan poros yang kerap terjadi. di antaranya kawasan Grand Mall Mandai yang sudah masuk area langganan macet.

Kita telah sepakat jalur alternatif itu akan dijadikan pintu keluar setiap akhir pekan dan hari libur. Hal ini untuk mengurangi kendaraan keluar dari mal. “Kami hari ini kita sepakat, jalur keluar ini akan difungsikan setiap akhir pekan dan libur karena memang pengunjung mal banyak pada waktu-waktu itu. Ini agar kendaraan tidak menumpuk,” ucap Suhartina,senin (31/5/21).

“Lanjut Wabup Maros, selama ini banyak warga atau pengguna jalan mengeluhkan kemacetan di area depan mal. Kondisi ini terjadi karena banyak kendaraan yang keluar masuk mal.

 “Maka dari itu kita akan lihat seperti apa kalau pintu keluar ini akan difungsingkan. Apakah memang mengurangi atau seperti apa, jelasnya pihak mal sangat koperatif,” paparnya.

Grand  mal akan membuat pintu keluar di bagian belakang antara bangunan kolam renang dan hotel. Jalur ini menghubungkan jalan keluar ke perumahan Haji Banca II menuju jalan poros. Hanya saja, luar jalan itu hanya pas untuk dua kendaraan roda empat.

“Jadi kendaraan yang mau mengarah ke Makassar, itu bisa langsung ke jalur poros. Nah untuk yang mau memutar ke Maros itu bisa lewat jalur perumahan. Memang kecil, tapi setidaknya bisa mengurangi kemacetan,” terangnya.

General Manager Grand Mal, Darlan Hasyim menambahkan, kemacetan yang kerap terjadi di depan mal juga dipicu dengan ulah juru parkir liar yang membuka lintasan untuk kendaraan memutar arah. Padahal, jalur itu sudah ditutup petugas. “Kami juga minta ke pihak Pemkab untuk bisa menutup secara permanen putaran yang ada di depan Graha Cemerlang. Karena itu salah satu biang kemacetan. Kalau ada petugas, memang ditutup, tapi kalau tidak itu dibuka lagi sama Pak Ogah,” imbuhnya.(A1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *