Penajurnalis Maros,- Guna mengakselerasi pengendalian kasus stunting, Pemkab Maros melalui Tim Penggerak PKK menggelar temu kader terkait pendataan dan pencegahan stunting. Pemkab Maros juga terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya.
kasus stunting atau gagal tumbuh anak karena minim gizi di wilayahnya kian terkendali. Hingga 6 Oktober 2021, tersisa 2.892 anak atau sekira 9,72%. In membuktikan penanganan kasus stunting di Kabupaten Maros berjalan baik,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus.

Bila melihat tren, angka stunting terus menurun, termasuk dibandingkan tahun lalu. jumlahnya itu 3.812 (anak-red) atau sekitar 13,04%,pada tahun in menurung sampai 9,72%,”ucapnya Kamis (14/10/21).

 Dia berharap, penanganan stunting bisa semakin progresif dan bisa semakin menekan kasus stunting di daerah berjuluk Butta Salewangang ini.

“Refreshing kader posyandu, perkuat kerja sama lintas sektor, kolaborasi Tim Penggerak PKK dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan,” harapnya.

Sekretaris PKK Maros, Fitriani Syamsuar, menambahkan, temu kader bertujuan meningkatkan peran serta kader PKK dalam pendataan dan pencegahan stunting di wilayahnya. Guna mengakselerasi pengendalian kasus stunting, Pemkab Maros melalui Tim Penggerak PKK menggelar temu kader terkait pendataan dan pencegahan stunting. Pemkab Maros juga terus melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya.

“Refreshing kader posyandu, perkuat kerja sama lintas sektor, kolaborasi Tim Penggerak PKK dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan,” imbuhnya.(A1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *