Penajurnalis Maros,- Menjelang pengoperasian Kereta Api rute Maros-Barru tahap pertama, Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulawesi Selatan di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros mulai melakukan perekrutan karyawan. Bahkan, hingga kini sudah ada sekitar 3000-an orang pendaftar.

Sejumlah masyarakat Pallantikang bersama Ormas Laskar Merah Putih (LMP) pun melakukan aksi unjuk rasa. Mereka meminta agar pihak Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan bisa memprioritaskan warga Pallantikang dalam proses rekrutmen ini. Mengingat selama ini warga Pallantikang sudah banyak mendapatkan dampak negatif dari proyek kereta api ini.

“Jadi aksi kita hari ini semata-mata untuk masyarakat Kelurahan Pallantikang. Khususnya bagi para pemuda agar kiranya bisa menjadi prioritas bagi yang memenuhi persyaratan untuk bekerja di kantor kereta api,” ungkapnya.

Bahkan sebagai warga yang bermukim di Kelurahan Pallantikang dekat dengan stasiun, rel dan juga Kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, pihaknya tidak hanya ingin menjadi penonton dan menghisap debu saja.

“Tentunya kita juga berharap ada dampak positif untuk para warga sekitar. Salah satunya dengan diprioritaskan dalam perekrutan ini,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan, Andi Amanna Gappa mengatakan kalau pihaknya tentunya akan mempertimbangkan siapa saja yang akan bekerja di lingkup perkeretaapian, selama itu memenuhi persyaratan.

“Jadi tidak hanya untuk warga Pallantikang, tapi juga di desa-desa lain. Karena kita ada istilahnya proporsional dan di Maros ini ada beberapa desa, sehingga tentu ini menjadi pertimbangan selama memenuhi persyaratan,” paparnya.

Dia mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 3000 an yang mendaftar dari 151 kuota yang disiapkan.

“Bayangkan saja yang direkrut itu hanya 151 orang, sementara pendaftar sudah 3000 orang,” ungkapnya.

SDM ini kata dia, nantinya akan ditempatkan disemua stasiun dari Maros sampai Barru.

Dijelaskan Amanna Gappa kalau sebelumnya, perekrutan ini sudah mereka umumkan. Baik melalui dimedia cetak maupun media sosial.

“Kita melihatnya sebagai sebuah harapan bahwa ada diberikan kesempatan untuk masuk sebagai tenaga kerja dilingkungan perkeretaapian. Kami juga sudah merilis baik melalui Instagram kami, maupun media cetak dalam rangka mendukung kegiatan operasi kereta api yang dicanangkan pada Oktober mendatang,” jelasnya.

Lebih lanjut kata dia, SDM yang ditempatkan distasiun Maros hingga Barru ini antaralain Customer Service, Ticketing, dan Cleaning Service.

“SDM ini nanti kita seleksi kemudian akan lakukan pelatihan dasar. Sehingga mereka paham betul apa yang dilakukan di stasiun,” sebutnya.

Diakuinya untuk total kebutuhan SDM hingga tahap dua nanti dalam mendukung kegiatan operasi kereta api di Sulsel, dibutuhkan sekitar 200 orang.

“Total kebutuhan itu kurang lebih sekitar 200, mudah-mudahan dengan kehadiran Balai pengelolaan kereta api Sulawesi Selatan juga bisa memberikan kesempatan tenaga kerja baru khususnya tentu saja masyarakat Sulawesi Selatan,” tutupnya. (Humas/Hendra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *