Penajurnalis Maros,- Sejumlah 40 murid MTsN 2 Maros mengikuti Gladi Bersih ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) Tahun 2022 yang dilaksanakan di salah satu ruang kelas MTsN 2 Maros pada Selasa, (13/09/22).

Kegiatan ini telah berlangsung selama 2 hari mulai Senin kemarin hingga hari ini Selasa (12-13/09). Pelaksanaan gladi kali ini dibagi dalam tiga sesi sesi. Untuk sesi pertama dimulai pukul 07.30 hingga pukul 09.30. Sesi kedua dimulai pukul 10.30 hingga pukul 12.30 dan sesi akhir pukul 14.30 hingga pukul 16.30.

Pada hari pertama pelaksanaan Gladi Bersih ANBK mengujikan kemampuan literasi dan survei karakter dilanjutkan dengan uji kemampuan numerasi dan survei lingkungan belajar pada hari terakhir.

Gladi bersih ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala atau hambatan yang dihadapi, baik oleh madrasah (Proktor dan Teknisi) maupun peserta ANBK. Sehingga pelaksanaan assessmen nantinya bisa berjalan dengan baik.

Jamaluddin selaku proktor membeberkan beberapa catatan non teknis dan teknis yang perlu menjadi perhatian bersama selama pelaksanaan gladi kali ini. Adanya beberapa registrasi IP address yang tidak berhasil pada beberapa laptop klien sehingga Exam browser tidak bisa dijalankan. Kemudian ia juga mengharapkan para peserta ANBK yang telah terdaftar agar datang tepat waktu saat pelaksanaan ANBK berlangsung. “Jangan lagi ada yang terlambat saat ANBK Senin depan, hadir minimal setengah jam lebih awal”, terangnya.

Lebih lanjut ia juga menghimbau kepada peserta cadangan agar tetap stand by untuk mengantisipasi peserta ANBK yang tidak hadir.

Kepala MTsN 2 Maros saat melakukan pemantauan gladi bersih berharap saat pelaksanaan ANBK nantinya semua bisa berjalan lancar. “Beberapa kendala yang dialami hari ini bisa kita tindaklanjuti segera. Jadi, saat pelaksanaan ANBK saya kira semua cadangan yang berjumlah 5 orang juga harus hadir sebagai bentuk antisipasi kita manakala ada Peserta yang tidak hadir”, jelas Abas Dg Manambung.

Sementara itu, ANBK sendiri bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan numerasi dan literasi membaca siswa sekaligus menjadi bahan evaluasi untuk dapat mengetahui perbaikan kualitas belajar-mengajar yang mana yang perlu ditingkatkan lagi. Apabila proses belajar mengajar berjalan dengan baik tentunya hasil belajar murid juga akan maksimal. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *