Penajurnalis Maros,- Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Upacara Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Maros, Jumat (28/10/22) kental dengan nuansa tradisional.

Seluruh peserta upacara, termasuk para pengibar Bendera Merah-putih, inspektur dan pemimpin upacara serta para petugas perangkat upacara kompak mengenakan pakaian adat Bugis-Makassar.

Terkait ini, Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kankemenag Maros yang merupakan inspektur upacara, Muhammad Sunusi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesediaan dan kesiapan ASN Kankemenag Maros mengenakan pakaian adat saat upacara.

Hal ini disampaikan Muhammad Sunusi, sesaat sebelum membacakan naskah pidato Menteri Pemuda dan Olahraga. Ketentuan pakaian adat saat upacara ini sesuai dengan Surat Edaran Sekjen Kemenag RI tentang Pelaksanaan Upacara Hari Sumpah Pemuda tertanggal 27 Oktober 2022.

Setelah itu, Muhammad Sunusi membacakan naskah pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali.

“Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 memberikan pelajaran kepada kita bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras dan kultur, serta berbagai kepentingan menjadi kekuatan, bukan sebagai faktor yang melemahkan”.

“Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, bermula dari Titik Nol Ibu Kota Nusantara, kami mengajak seluruh elemen bangsa menghimpun kekuatan dan semangat untuk bergerak, mendorong pemuda Indonesia untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada demi membangun kejayaan sepanjang masa”.

“Kerja-kerja kolaboratif antar pihak perlu dikembangkan, karena upaya pembangunan pemuda tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri atau parsial. Pembangunan kepemudaan membutuhkan orkestrasi yang sinkron dan harmoni”.

“Saudara-saudara sekalian, akhirnya, marilah kita jadikan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda yang Ke-94 ini sebagai momentum untuk meningkatkan semangat kita bersama membangun bangsa”. (Tim/Humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *