Penajurnalis Maros,-  – Gerhana Matahari atau Kusuf as-Syams diprediksi terjadi pada 20 April 2023. Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa berdasarkan data astronomis, Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi di wilayah Indonesia

Gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Gerhana matahari hibrida terdiri atas dua tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Di tempat tertentu, piringan bulan teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari. Sehingga, matahari tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sementara di tempat lainnya, piringan bulan teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. Sehingga, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

Sementara BMKG Wilayah IV Makassar, yang melakukan pemantauan di areal parkir kantor, Jalan Prof Basalamah, Kecamatan Panakkukang Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni mengatakan, gerhana yang terjadi di Makassar dan sekitarnya hanya sebagian, dengan magnitudo 0.77.

Durasi gerhana diperkirakan akan terjadi selama rentang waktu 3 jam 4 menit, di mana gerhana awal sebagian dimulai pada pukul 10.41 WITA, puncak gerhana pada pukul 12.12 WITA, dan akan berakhir sebagian pada pukul 13.45 WITA.

Gerhana matahari hibrida bisa disaksikan di daerah Biak dan Pulau Kisar. Sedangkan di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), puncak gerhana matahari hibrida dapat diamati mulai pukul 12:11 WITA.

“Untuk wilayah Makassar gerhana matahari hibrid akan terjadi kontak awalnya dimulai di pukul 10:41 WITA, kemudian kita tunggu sampai jam 12:12 WITA gerhana puncaknya dengan intensitas atau magnitudo 77 persen atau masih ada 30 persen yang terang. Wilayah yang paling gelap 86 persen ada di wilayah sekitaran Kepulauan Selayar,” imbuhnya.(A1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *