PenaJurnalis, Maros—Konflik kehalalan Vaksin Meales Rubela (MR) yang akan diberikan kepada anak-anak di sekolahan , ditanggapi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maros.

Menurutnya, vaksin tahun lalu, memang sudah mendapatkan label halal dari pemerintah. Namun, Vaksin  yang digunakan tahun ini belum sama sekali diteliti oleh MUI pusat hingga diragukan kehalalannya. Bahkan, yang digunakan pemerintah masih berdasar pada surat MUI tahun 2017.

“Jadi MUI Pusat telah mengeluarkan surat terkait vaksin MR yang memang belum mendapatkan label halal. Makanya kami meminta kepada pemerintah untuk menunda dulu, sebelum adanya keputusan itu,” kata Wakil Ketua MUI Maros, Said Patombongi Jumat (3/8/18).

Tak hanya MUI Maros, Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Maros juga menyampaikan penolakan mereka ke DPRD Maros atas imunisasi vaksin MR itu. Menurutnya, pemerintah tidak perlu tergesa-gesa menjalankan imunisasi itu sebelum ada keputusan MUI.

“Memang sudah pernah keluar dari MUI Pusat soal vaksin ini tahun 2017. Tapi bukan berarti sama dengan tahun ini. Makanya kita berharap ditahan dulu sampai tanggal 8 Agustus mendatang, MUI pusat akan bersikap soal itu,” terangnya.

Ketua BKPRI, Asri Said. Melontarkan bahwa “Banyak orang tua yang cemas dan bertanya ke kami soal itu. Yah kami imbau untuk menolak dulu, sampai nanti ada keluar pernyataan MUI mengenai status halalnya. Sekarang ini sudah banyak sekali beredar di media sosial, dampak buruk akibat imunisasi MR itu.

Ketua DPRD Maros, Chaidir Syam mengaku, pihaknya mendukung sikap ulama untuk meminta kejelasan terkait hal itu. Pihaknya akan segera memanggil dinas kesehatan untuk meminta penghentian sementara pemberian vaksin MR di sekolah-sekolah.

“Pada dasarnya kita ingin baik dengan adanya program vaksin ini. Tapi karena berpolemik, kita meminta Dinas Kesehatan untuk menunda dulu sampai ada kejelasan. Apa lagi kan sudah ada kesepakatan, tanggal 8 ini akan ada surat dari MUI pusat mengenai kejelasannya,” ujarnya.

Diketahui, pemberian vaksin MR di sekolah-sekolah di Maros serentak dilaksanakan sejak 1 Agustus 2018 lalu. Setiap hari, Dinas menargetkan ke Puskesmas untuk melakukan imunisasi di semua sekolah yang ada di desa setiap harinya.

“Kita memang ditargetkan semua sekolah yang ada di satu desa itu selesai dalam satu hari. Ini sudah hari ketiga kami turun, artinya sudah banyaklah sekolah yang kami datangi,” kata Kepala Puskesmas Cenrana, Sugih Wibowo.

Masyarakat menghimbau dinas kesehatan agar memberi kejelasan masalah kehalalan vaksin tersebut, terkait masalah kecemasan orangtua siswa terhadap dampak setelah pemberian vaksin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *