PenaJurnalis,Jakarta.—- PDIP meminta Gerindra bijak berkomentar mengenai persoalan korupsi di Indonesia. Sebab, semua partai pernah mengalami permasalahan yang sama.

Dalam menanggapi hal tersebut, Sekretaris Badan Pelatihan dan Pendidikan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan “Semua partai bermasalah, baik yang koalisi maupun oposisi termasuk Gerindra, PAN, PD (Partai Demokrat), dan PDIP. Ngapain menepuk air di dulang muka, kita semua kok yang basah,” ujarnya, Jumat (26/10/18).

Eva meminta Gerindra untuk tak asal menuding. Dia berharap Gerindra dan koalisinya mengisi kampanye dengan adu gagasan pemberantasan korupsi.

“Jangan membelokkan kampanye dari bicara gagasan menjadi proyek mengolok-olok diri sendiri soal korupsi. Kita tunggu gagasan perbaikan dari isu korupsi ini dan dikaitkan ke visi misi presiden,” katanya.

Gerindra sebelumnya menyebut mayoritas maling berasal dari koalisi Jokowi. Pernyataan itu terlontar saat menanggapi PSI yang menyinggung ‘dosa-dosa’ partai politik (parpol) lama terkait korupsi.

“Di visi misi Jokowi, selain tetap melanjutkan program pemberian insentif Rp 200 juta bagi pelaporan korupsi, maka pelaksanaan rencana aksi nasional untuk anti korupsi harus diperluas ke perbaikan transparansi di parpol-parpol,” sambung Eva.

Sementara Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut, selama ini, para kepala daerah dan anggota Dewan yang terjerat korupsi berasal dari parpol koalisi Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, lanjut Andre, Bupati Cirebon yang juga kader PDIP, Sunjaya Purwadisastra, yang baru saja ditangkap karena dugaan suap dan gratifikasi.

“Kalau mau komplain, komplain ke koalisinya. Kan yang maling mayoritas parpol koalisinya, Yang ditangkap KPK kan parpol koalisinya Pak Jokowi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *