PenaJurnalis,Jakarta.—Edisi kesembilan dari CAF World Giving Index ini menyajikan data dari seluruh dunia periode lima tahun (2013-2017), termasuk data dari 146 negara yang dikumpulkan sepanjang 2017.

Dikutip dari http://cafonline.org, untuk membentuk ukuran bulat perilaku memberi di seluruh dunia, CAF World Giving Indeks bergantung pada tanggapan rata-rata sederhana dari tiga pertanyaan kunci yang ditanyakan di masing-masing negara.

“Setiap negara diberi persentase skor dan negara diberi peringkat berdasarkan skor ini,” demikian tertulis dalam laporan tersebut.

Indonesia menduduki puncak Indeks Pemberian Dunia CAF untuk pertama kalinya. Sementara tiga angka pemberian individu Indonesia sebagian besar tidak berubah sejak tahun lalu, ketika Indonesia berada pada tempat kedua di bawah Myanmar.

Saat ini Myanmar bergerak turun ke tempat kesembilan setelah empat tahun di nomor satu di Indeks.

Tiga nilai Myanmar menurun sejak tahun lalu (menyumbangkan uang turun dari 91% menjadi 88%, membantu orang asing turun dari 53% menjadi 40% dan waktu sukarela menurun dengan jumlah terbesar, dari 51% hingga 34%).

Skor untuk membantu orang asing dan menjadi sukarelawan adalah yang terendah yang pernah tercatat untuk Myanmar oleh Indeks Pemberian Dunia CAF.

Setelah krisis Rohingya mencapai puncaknya pada tahun 2017, itu tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa masalah negara telah menyebabkan orang-orang Myanmar menjadi kurang rela atau kurang bisa memberi dengan cara-cara ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *