Pena Jurnalis Maros,– Ketua DPRD Maros AS Chaidir Syam turut memberi tanggapan terkait kedatangan Raja Salman ke Indonesia 1 Maret mendatang yang dikaitkan dengan korban crane 2015 lalu. Chaidir yang saat kejadian tragedi crane juga menjadi ketua rombongan  jamaah haji Maros mengaku sudah pernah mempertanyakan janji pemerintah Arab Saudi ke Kementerian Agama. Namun, usahanya hingga kini belum membuahkan hasil pasalnya kementerian agama juga menunggu dari pemerintah Arab Saudi.

“Saya pernah ke Kementerian Agama mempertanyakan hal tersebut dan menagih janji pemerintah Arab Saudi namun Kemenag juga menunggu realisasi janji tersebut dari Pemerintah Arab Saudi. Tentu kami berharap, dengan kedatangan raja Salman ke Indonesia ada secercah harapan atau kapan realisasi janji tersebut. Kami berharap, salah satu isi pembicaraan pemerintah Indonesia dengan Raja Salman adalah terkait korban crane ini,” ujar Chaidir, senin (27/02/2017).

Dia menambahkan, keinginan besar dari dua korban crane asal Maros Subandi dan Harun untuk kembali dipanggil ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji dengan sehat walafiat. Sebab, tahun 2015 lalu keduanya melaksanakan ibadah haji dalam kondisi sakit akibat terkena crane yang jatuh.

“Keinginan terbesar keduanya adalah kembali ke tanah suci, karena salah satu janji raja Salman bagi korban crane adalah memberangkatkan haji korban crane bersama salah satu anggota keluarganya. Dulu mereka merasa tidak maksimal dalam melaksanakan ibadah haji karena sakit, tentu mereka ingin kembali melakukan ritual haji dengan sehat,” beber Chaidir.

Chaidir sendiri juga berada dilokasi kejadian saat crane jatuh menimpa ratusan jamaah haji di Masjidil Haram pada musim haji 2015 lalu. Chaidir saat itu menjadi ketua rombongan jamaah haji Maros. “Saat itu saya berada disekitar lokasi karena sedang tawaf. Tapi saya sangat bersyukur karena masih diberi kesehatan dan keselamatan sehingga dapat kembali ke tanah air,” kenangnya.

Dua jamaah haji asal Maros kata Chaidir menjadi korban crane yakni Subandi dan Harun. Bahkan, kondisi Subandi sampai saat ini sudah tidak sempurna karena dua saraf otaknya putus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *