PenaJurnalis,Gowa.—–Rusdi Syafar (25) seorang sarjana pendidikan yang belum mendapatkan pekerjaan tetap ditemukan tewas mengenaskan di sawah miliknya di Dusun Bontomate’ne, Desa Gentungang, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Jumat (30/11/18) sekira pukul 17.00 Wita.

Mayat Rusdi yang bersimbah air sawah dengan kulit hitam melepuh ditemukan Syafaruddin (45), orangtuanya.

Syafaruddin nekat pergi menyusul Rusdi yang sebelumnya pamitan di rumahnya di Dusun Tuwini menuju ke sawahnya di Dusun Bontomate’ne untuk mengambil mesin air yang digunakan untuk memompa air ke sawahnya.

Namun sayang bukannya mendapatkan Rusdi yang diduga hanya berteduh karena hujan, melainkan mendapati Rusdi sudah tak berdaya. Diduga pria lajang ini tersambar petir saat ke sawahnya.

“Iye, Rusdi minta izin ke sawah mengambil mesin pompa karena takut mesin kehujanan dan kuatir nanti ada yang curi jadi dia (korban) pergi sendiri ke sawah di dusun seberang,” jelas Syafaruddin.

“Tapi sudah satu jam Rusdi belum kembali juga makanya saya menyusul pigi cariki di sawah. Tapi ternyata anak saya itu ada di sawah dalam kondisi tergeletak di samping mesin air,” kata Syafaruddin sedih.

Melihat anaknya tak bergerak sedikit pun, Syafaruddin pun membawa lari anaknya itu ke Puskesmas Gentungang untuk mendapatkan tindakan namun oleh pihak medis dinyatakan sudah tidak bernyawa lagi.

Dari hasil pemeriksaan pihak Puskesmas Gentungang ditemukan luka terbakar pada bagian leher, dada dan perut korban.

Selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka di Dusun Tuwini untuk disemayamkan.

Kapolsek Bajeng, Iptu Hasan Fadlyh yang dikonfrimasi, Sabtu (1/12/2018) pagi membenarkan adanya kejadian seorang warga tersambar petir di Dusun Gentungang.

“Iya, korban disambar petir saat berada di sawahnya dalam kondisi hujan. Hasil pemeriksaan medis Puskesmas Gentungang menjelaskan jika korban mengalami luka bakar di bagian leher, dada dan perut. Sekarang korban disemayamkan di rumahnya di Tuwini dan hari ini baru dimakamkan,” kata Kapolsek Iptu Hasan yang semalam melayat ke rumah duka dan melihat kondisi korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *