PenaJuranalis,Maros.—Setelah melakukan aksi demo tim pengelola data pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salewangang, dirombak oleh Bupati Kabupaten Maros, Hatta Rahman.

Menurut Bupati Maros itu, permasalahan yang terus menerus larut yaitu persoalan penginputan data pasien terkait klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“Jadi kita sepakati, operator tim cesmix diganti. Hari ini mulai diserahkan user name dan password-nya ke pihak dokter untuk akses data. Kita harap tim ini bekerja maksimal karena ini menyangkut klaim BPJS,” katanya kepada wartawan disela inspeksinya di RS Salewangang, Selasa (18/12/18).

Pihak dokter tidak memiliki akses data pasien yang telah dilayani, hingga akhirnya mereka tidak mengetahui berapa total klaim yang menjadi hak tenaga medis.

Hatta Rahman yang didampingi langsung oleh Wakilnya, Andi Harmil Mattotorang dan Ketua Komisi III DPRD Maros, Andi Rijal itu juga langsung mengambil langkah upaya mediasi antara pihak managemen Rumah sakit dengan pihak dokter.

Mediasi tersebut  dilakukan di ruang tertutup, dan hanya dihadiri pihak managemen rumah sakit, serta dokter ahli yang mogok pelayanan serta rombongan bupati Maros. Upaya mediasi ini membuahkan hasil.

Pihak dokter yang sudah melakukan aksi mogok tersebut, usai mediasi berjanji akan menjalankan tugasnya kembali. Sebenanrnya persoalannya ini kata Hatta merupakan kesalahpahaman, antara pihak managemen rumah sakit, dengan pihak dokter.

“Mereka menganggap ada ketidaktransparansi soal pemberian jasa. Nah ini semua kita sudah cek dan kita akan perbaiki ke depannya,” kata Bupati Maros dua periode itu.

Menurut Hatta, terkait restrukturisasi manajemen RSUD Salewangang yang dituntut oleh pihak dokter dan aliran dana klaim 5 persen dari BPJS ke tim Pusat Pengendali Pelayanan Rumah Sakit (P3RS), pihaknya akan melakukan pembahasan pada pihak internal.

“Kalau soal klaim 5 persen BPJS ke P3RS itu, akan kita bahas secara internal. Termasuk soal restrukturisasi manajemen rumah sakit ini. Intinya, persoalan pihak dokter ini sudah ada titik temunya. Besok pelayanan akan mulai normal,” ujar Hatta.

Aksi mogok kerja yang dilakukan pihak dokter RSUD salewangan,lantaran tidak transparannya manajemen RSUD. Akibatnya, dua hari pelayanan di Poliklinik RSUD lumpuh total.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *