PenaJurnalis,Barru.—-Banjir yang terjadi  akibat curah hujan tinggi mengepung wilayah Kabupaten Barru. Tak terkecuali Kampung Pacciro, Kecamatan Balusu. Banjir mencapai pinggang orang dewasa.Khawatir banjir terus naik, Muhammad (53), salah seorang warga setempat mengajak seluruh anggota keluarganya mengungsi ke rumah yang lebih tinggi.

Jarak rumah tersebut tak jauh dari rumah panggung yang ia tempati pagi itu. Namun medan cukup berat. Ia harus melewati pematang empang.

Lima anggota keluarga termasuk dirinya mulai menyelamatkan diri. Muhammad menggendong putrinya, Sulfiah (14). Sementara istri, anaknya yang lain, dan seorang keluarga berjalan beriringan. Mereka nekat menerobos banjir.

Saat melewati pematang empang, tiba-tiba arus banjir semakin kuat. Tubuh Muhammad serta keluarganya terus berusaha meloloskan diri. Namun terempas air.

Kaki Muhammad tak kuat lagi menahan derasnya arus banjir. Ia dan keluarga terseret dan hanyut.

“Muhammad mencoba melewati pematang empang itu, namun terseret banjir,” cerita warga setempat, Ali.

Mendengar kabar ada warga yang terseret banjir, warga dan petugas BPBD Barru melakukan pencarian.

Tiga anggota keluarga lebih dahulu ditemukan. Mereka selamat karena tersangkut di batang pohon. Muhammad dan Sulfia tak kunjung muncul ke permukaan.

Tim Basarnas kemudian terjun ke lokasi. Mereka mengerahkan tim penyelam untuk mencari ayah dan anak itu. Hingga pencarian ditutup sementara, korban belum ditemukan.

Keesokan harinya, Sabtu pagi (29/12/18), sekira pukul 06.56 Wita, ayah dan anak tersebut akhirnya ditemukan. Namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Keduanya ditemukan sekitar 50 meter dari titik hilang pertama kali. Jenazah keduanya ditemukan tenggelam di dasar empang. Saat ditemukan, ayah dan anak itu saling berpegangan tangan.

“Kami langsung evakuasi dua jenazah tersebut ke rumah duka yang tak jauh dari lokasi penemuan korban,” ungkap Komandan Tim Basarnas Makassar, Dadang.

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, Bupati Barru, Suardi Saleh, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barru, Hasna Syam turut menyatakan duka yang mendalam, saat melayat ke rumah korban di Pacciro, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru. Saat ini, jenazah ayah dan anak korban banjir tersebut telah dimakamkan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *