Pena jurnalis Maros,- Mantan Ketua DPD II  Golkar Maros  Husain Rasul meninggalkan partai yang dibesarkannya itu.Partai berlamban Pohon beringin tersebut resmi ditinggalkan setelah pengundurannya dilakukan secara tertulis, Rabu (1/3/2017).

Selain dirinya, ratusan pengurus Golkar di tingkat Kecamatan dan Desa, juga mengundurkan diri dan memilih ikut ke  Husain rasul. di antaranya dari Turikale, Lau, Maros Baru, Cenrana dan beberapa kecamatan lainnya

Surat pengunduran massal tersebut dibuat dan ditandatangani di Warkop Bagas Jl Jenderal Sudirman, Maros.

Partai Golkar saat ini semakin tidak jelas dan tidak membuatnya merasa nyaman.

“Kita itu berpartai atau berorganisasi karena merasa nyaman. Tapi kalau sudah tidak nyaman karena suatu hal, untuk apa kita bertahan. Mending kita cari pilihan lain. Hidup ini pilihan,” katanya saat jumpa pers di warkop Bagas Jl Jenderal Sudirman, Maros,

Sebelumnya, Puang Cuceng meminta supaya Musda  Golkar Maros ditunda untuk sementara, sebelum internal sudah normal kembali. Apalagi, kondisi  Golkar sudah mulai terpecah.

“Saya tidak kecewa, cuma saya hanya meminta supaya Musda diundur sedikit sampai  pohon beringin  utuh. Tapi Musda dipaksakan, akibatnya kepengurusan terpecah,” paparnya.

Husain Rasul mengaku tidak gila jabatan dan bersedia mundur dari  Golkar jika sudah diberi kesempatan untuk memperbaiki Golkar . Namun upaya tersebut ditolak oleh Plt Ketua Golkar Ambas Syam.

Siapapun yang menjabat sebagai ketua, dirinya  tidak mempermasalahkannya. Pasalnya, dua bakal calon ketua yakni Patarai Amir dan Rusdi Rasyid adalah kader sekaligus keluarganya.

“Dirinya tidak permasalahkan siapapun jadi ketua. Dua bakal calon itu merupakan keluarga. Kemarin saya hanya minta supaya kepengurusan internal partai dibenahi dulu. Saya siap mundur,” terangnya.

“Saya tidak mengundurkan diri begitu saja. Banyak hal yang menjadi pertimbangan. Saya juga sudah berkordinasi dengan DPP, DPD I dan DPD II,” imbuhnya.

Puang Cuceng mengaku, tidak pernah mengintervensi sejumlah pengurus lainnya untuk keluar dari Partai Golkar. Pengurus tersebut berinisiatif sendiri.

.Sementara ketua Golkar Kecamatan Turikale, Maros Mallarangeng mengatakan, ia mengundurkan diri karena mengikuti Husain Rasul.

Dia dan ratusan kader Golkar lainnya hanya mengikuti tokoh politik yang disenanginya.

Padahal dia menjadi pengurus Golkar sejak 1996. Sejak Husain Rasul menjadi ketua, Mallarangeng mengaku nyaman dan tidak pernah terjadi konflik.

“Saya ini kadernya Puang Cuceng. Jadi kemanapun dia berpartai saya ikut. Warga itu tidak melihat partainya, tapi tokoh politiknya. Saya merasa nyaman saat Puang Cuceng jadi ketua,” katanya saat menandatangani surat pengunduran dirinya di warkop Bagas .(A1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *