PenaJurnalis,Maros.—–Meski pencoblosan telah usai, tugas para petugas di TPS-TPS daerah pelosok belum selesai. Mereka harus berjuang  memulangkan kotak suara, salah satunya, di pelosok Maros-Gowa, Sulawesi Selatan.

Selama 4 jam perjalanan, mereka menyusuri jalan sejauh 10 kilometer dengan medan yang berat untuk sampai ke tujuan. Lokasi TPS itu berada di dusun Tanetebulu, Desa Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu, Maros. Dusun ini berada di ketinggian 754 Mdpl dibawah kaki gunung Bawakaraeng dan berbatasan langsung dengan Malino, Gowa. Beruntung, kondisi cuaca saat itu sedang cerah, hingga memudahkan perjalanan mereka.

“Kami berangkat itu sehari sebelum pencoblosan, sampai di lokasi itu malam. Terus langsung kita bantu warga persiapkan TPS. Kami semua bermalam di sana selama dua malam, terus kembali membawa kotak suara itu ke kantor desa dan kita tiba di kecamatan itu jam 4 subuh,” kata Babinsa Desa Bontomanurung, Serda I Wayan Suriansa, Jumat (19/04/19).

Oleh mereka, 5 kotak suara yang dibawa itu diangkut menggunakan motor. Selain plastik, kotak suara itu juga dibungkus dengan menggunakan kain sarung agar lebih aman saat hujan ataupun saat melewati sungai. Karena medan yang berat, berkali-kali motor yang mereka pakai pun mogok di jalan hingga harus didorong oleh petugas lain.

“Sebelum jalan memang sempat hujan deras, sehingga jalan agak licin pas masuknya. Air sungai juga agak tinggi jadi berkali-kali itu motor kami mogok. Yah terpaksa kita dorong. Kondisi jalannya memang jalan bebatuan hingga sangat sulit dilalui meski pakai motor trail,” lanjutnya.

Khusus di TPS 02 itu, petugas pengamanan dilakukan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas, karena jaraknya yang jauh serta medannya yang berat.

“Kami memang ditugaskan berdua ke sini karena medannya yang berat. Tapi kami kan sudah terbiasa melewati jalan ini karena memang kami setiap hari bertugas di sini. Alhamdulillah semua berlangsung aman dan tertib sampai selesai pencoblosan,” kata Bhabinkamtibmas, Brigpol Israr.

Di TPS itu terdapat 212 warga yang terdaftar sebagai pemilih. Namun pada saat pencoblosan, hanya ada 139 orang yang datang menyalurkan hak pilihnya di TPS. Selain karena banyak warga yang berkebun jauh dari lokasi TPS, rumah-rumah warga juga saling berjauhan, hingga menyulitkan petugas untuk mengakses mereka satu persatu., perjuangan berat membawa pulang kota suara dari TPS terpencil perbatasan Kabupaten Maros dengan Gowa, Sulawesi Selatan pun dirasakan oleh petugas TPS dan pihak keamanan. Betapa tidak, selama 4 jam perjalanan, mereka menyusuri jalan sejauh 10 kilometer dengan medan yang berat untuk sampai ke tujuan.

“Kami berangkat itu sehari sebelum pencoblosan, sampai di lokasi itu malam. Terus langsung kita bantu warga persiapkan TPS. Kami semua bermalam di sana selama dua malam, terus kembali membawa kotak suara itu ke kantor desa dan kita tiba di kecamatan itu jam 4 subuh,” kata Babinsa Desa Bontomanurung, Serda I Wayan Suriansa, Jumat (19/04/2019).

Lokasi TPS itu berada di dusun Tanetebulu, Desa Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu, Maros. Dusun ini berada di ketinggian 754 Mdpl dibawah kaki gunung Bawakaraeng dan berbatasan langsung dengan Malino, Gowa. Beruntung, kondisi cuaca saat itu sedang cerah, hingga memudahkan perjalanan mereka. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *