PenaJurnalis,Jakarta.—Kebijakan Kemenkominfoyang melakukan pembatasan  media sosial dan pesan saat ada aksi kerusuhan di Jakarta mendapatkan komentar dari pakar informatika dan telekomunikasi, Roy Suryo. Kebijakan Kemenkominfo ini dinilai Roy Suryo sebagai kebijakan yang berlebihan.

Di sisi lain, Anggota Komisi I DPR RI ini menganggap, kebijakan Kemenkominfo ini tidak efektif. Kebijakan pembatasan media sosial itu dinilai Roy Suryo justru merugikan masyarakat.

“Keputusan ini lebay karena justru masyarakat yang menjadi korbannya. Apalagi para provokator tersebut pasti sudah punya cara-cara menyiasati medsos (pakai Telegram, dan sebagainya),” kata Roy Suryo.

Menurutnya  ada 150 juta pengguna internet di Indonesia menjadi korban dari kebijakan Kemenkominfo tersebut. Roy Suryo menilai seharusnya Kemenkominfo fokus pada para penyebar hoax dan provokator saja tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat umum.

“Harusnya Kominfo benar-benar bisa selektif. Hanya mengenai mereka-mereka (para provokator) saja. Bukan seluruh pengguna medsos di Indonesia,” bebernya politikus Partai Demokrat ini, dikutip Okezone, Jumat (24/5/19).

“Kalau pun hanya ada 100-200 orang yang menggunakan medsos sebagai sarana untuk provokasi kemarin, mengapa kita-kita pengguna di Indonesia yang berjumlah 150 jutaan orang menjadi korbannya semua?,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *