PenaJurnalis,Jakarta.—- Mengutip pemberitaan detik Finance Indonesia memiliki rencana
untuk menyederhanakan angka nol pada mata uang rupiah. Redenominasi atau
mudahnya disebut mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Redenominasi ini direncanakan sejak Deputi
Gubernur Senior masih dijabat oleh Darmin Nasution yang saat ini Menko
Perekonomian.
Pada 2017 lalu, Gubernur BI saat itu mengharapkan redenominasi ini bisa dilaksanakan pada 2020 mendatang. Ini artinya hanya tinggal 6 bulan lagi rencana tersebut harus dijalankan.
Tapi untuk menjalankan rencana itu, jalannya masih panjang. Mulai dari pembahasan rancangan undang-undang redenominasi, perjalanan masuk program legislasi nasional (prolegnas) sampai masa transisi hingga masa penerapan.
Penyederhanaan
nilai ini bertujuan agar bisa lebih efisien, rupiah makin berdaulat dan lebih
bergengsi jika dibandingkan dengan mata uang negara lain.
Setelah Darmin selesai menjadi Gubernur, Agus
Martowardojo yang menduduki Gubernur selanjutnya makin menguatkan rencana
redenominasi itu. Namun hingga akhir jabatan Agus, redenominasi itu belum juga
terealisasi, RUU belum jadi dan tak masuk prolegnas.
BI kini dipimpin oleh Perry Warjiyo, yang dalam
paparan visi misinya akan melanjutkan rencana redenominasi rupiah.
Selain mendorong stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi, Perry juga akan meneruskan kebijakan yang sudah dilakukan Agus
Martowarojo yakni redenominasi.
Saat itu ia menyebut BI merumuskan dan
menyampaikan ke pemerintah soal arahan rencana ini.
Dalam redenominasi, baik nilai uang maupun
barang hanya dihilangkan angka nol nya saja. Jadi nilai uang tetap sama, hanya
lebih ringkas saja.
Dengan demikian, redenominasi akan
menyederhanakan penulisan nilai barang dan jasa yang diikuti pula
penyederhanaan penulisan alat pembayaran. Setelah itu dilanjutkan dengan
penyederhanaan sistem akuntansi dan sistem pembayaran tanpa menimbulkan dampak
negatif bagi perekonomian.
Contoh redenominasi misalnya. Saat ini anda
memiliki uang Rp 100.000 dan bisa digunakan untuk membeli 5 bungkus nasi Padang
menggunakan lauk ayam goreng, dengan redenominasi maka tiga angka nol akan
hilang dan menjadi Rp 100. Namun harga tersebut masih tetap bisa membeli 5
bungkus nasi Padang dengan menu yang sama.()