Penajurnalis,Jakarta.——-Jelang
idul fitri hewan hewan ternak rawan terkena penyakit sapi gila atau antraks
adalah penyakit menular dan mematikan yang disebabkan oleh bakteri pada ternak.
Hewan yang paling mungkin terkena penyakit antranks adalah sapi, kerbau,
kambing dan domba yang pada dasarnya merupakan hewan kurban ketika perayaan
idul adha.
Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti
dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Infeksi kemungkinan bisa terjadi saat
melakukan kontak dengan hewan maupun benda dan lingkungan yang sudah tercemar
bakteri antraks.
Sementara itu, jika manusia terkena virus , gejala
yang terjadi pada seseorang yang terinfeksi antraks yaitu berawal dari flu
ringan, sesak nafas hingga pembesaran kelenjar getah bening. Hal ini membuat
masyarakat khawatir ketika akan mengkonsumsi daging hewan kurban.
Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian
RI, Drh Fadjar Sumping Tjatur Rasa, mengatakan bahwa antraks menjadi penyakit
yang paling dikhawatirkan terjadi pada hewan kurban. Karenanya pemerintah akan
melakukan pemeriksaan ketat terkait kesehatan ternak.
“Setiap tahun penyakit antraks yang paling
dikhawatirkan. Jadi ada beberapa daerah nanti yang memang harus dilakukan
pemeriksaan lebih ketat. Tapi secara umum memang semua hewan kurban harus
diperiksa kesehatannya kemudian ada surat keterangan kesehatan dari dokter
hewan,” katanya di Jakarta, dan ditulis pada Sabtu (13/7/19).
Upaya yang dilakukan kementerian pertanian
jelang hari raya adalah dengan membentuk tim persiapan Idul Adha setiap
tahunnya. Kemudian mengeluarkan surat peringatan kepada dinas-dinas di daerah
untuk menyiapkan bagaimana prosedur pemeriksaan hewan kurban yang baik,
sehingga bisa dijamin untuk pemenuhan kebutuhan di hari raya.(*)