PenaJurnalis,, Sumsel.—-Terkait dengan adanya korban
tindak kekerasan, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Selatan (Sumsel) telah
menyelesaikan investigasi soal siswa SMA Taruna Indonesia meninggal saat MOS di
sekolah. Hasilnya, tidak ada pelanggaran kurikulum.
Kadisdik Sumsel, Widodo SMA Taruna Indonesia
mengatakan Timnya sudah investigasi kurikulum, tidak ada
pelanggaran. Semua berjalan sesuai aturan di Diknas,” kata, Senin
(15/7/2019).
Investigasi, lanjut Widodo, dilakukan dari
wawancara dengan pihak sekolah, siswa, dan orang tua siswa. Sementara untuk di
kurikulum, Disdik melakukan pemeriksaan berkas pendirian serta standar
perizinan sekolah.
“Semua sudah kita lakukan. Wawancara, tatap
muka, cek ke sekolah atau berkas kapan sekolah didirikan, jadi izin semua
lengkap. Tidak ada masalah,” katanya.
Sementara terkait siswa baru meninggal saat
mengikuti MOS, Widodo sudah berkoordinasi dengan tim Kemendikbud. Termasuk
menyerahkan adanya dugaan pidana kepada pihak kepolisian.
“Saya udah laporkan ini ke Kementerian,
perkembangan apa aja saya sampaikan. Kalau ada pidana atau apapun itu tentu
pihak kepolisian,” katanya.
Dari pantauan detikcom di lokasi, terlihat
aktivitas sekolah telah mulai aktif. Hanya saja belum ada kegiatan belajar
mengajar karena beberapa guru dan pembina saat ini masih menjalani pemeriksaan.
Untuk diketahui, Delwyn Berli Juliandro (14)
meninggal di RS Myria, Palembang. Korban disebut sempat kejang-kejang dan
pingsan saat mengikuti rangkaian kegiatan MOS, Jumat (12/7) malam.
Melihat kondisi korban kejang, panitia pun
langsung membawa korban ke RS Myria. Korban dilaporkan meninggal pada Sabtu
(13/7) sekitar pukul 04.00 WIB.
Ibu kandung korban, Berce (41), yang tak terima
langsung melaporkan kejadian ini ke Polresta Palembang. Dalam laporan itu,
Berce melihat banyak luka lebam di tubuh korban. (*)