PenaJurnalis,Banten.—–Puluhan warga dari daerah pesisir Kecamatan Panimbang dan
Sukaresmi masih mengungsi seusai gempa M 6,9 di Banten. Warga trauma dan
waspada apabila terjadi gempa susulan.
Warga yang mengungsi tinggal di kantor Kecamatan Angsana, yang lokasinya
sekitar 10 km dari daerah pesisir. Mereka menempati aula dan musala kecamatan.
Selain itu, ada warga yang bermalam di kantor desa.
Sekretaris Camat Angsana Wahyu Awaludin mengatakan, saat terjadi gempa, ada 700
warga dari pesisir yang mengungsi ke daerahnya. Lokasi daerah Angsana ada di
ketinggian dan menjauh dari pesisir.
Menjelang malam, sebagian warga kembali ke rumah masing-masing. Namun ada
puluhan warga lain yang memilih bermalam di kantor kecamatan dan balai desa.
“Ini yang mengungsi warga dari 2 kecamatan karena wilayah sini
tinggi,” ujar Wahyu kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8/19).
Taronah, warga Panimbang, mengaku mengungsi karena trauma terjadi gempa
susulan. Apalagi, rumahnya pernah terdampak tsunami Selat Sunda beberapa waktu
lalu.
“Saya sekeluarga ngungsi 12 orang, posisinya di pinggir pantai
rumahnya, takut gempa susulan sama tsunami,” paparnya.
“Kalau saya sekeluarga 7 orang. Rumah dekat pantai tadi gempa seng rumah
langsung bunyi langsung lari ke sini. Saya masih trauma,” kata warga lain,
Kalim.(*)