PenaJurnalis, Padang — Jenazah seorang bayi dibawa  lari secara  paksa oleh pengemudi ojek online (ojol),  meminta maaf ke pihak Rumah Sakit (RS) Dokter Muhammad Djamil, Padang. Permintaan maaf disampaikan secara langsung kepada pihak RS.

“Atas nama pengemudi ojek online, kami meminta maaf atas insiden yang terjadi pada Selasa kemarin,” kata salah seorang perwakilan ojol, Aldi, Rabu (20/11/2019).

Permintaan maaf itu disampaikan kepada Direktur Utama (Dirut) RS dr Muhammad Djamil, Padang, Yusirwan Yusuf. Aldi datang menemui Yusirwan bersama empat rekannya.

Aldi mengakui kesalahan yang dilakukannya bersama rekan-rekan pengemudi ojol yang membawa paksa jenazah bayi dari kamar mayat. Dia mengaku tindakan tersebut dilakukan secara spontan karena mendapat kabar jenazah sang bayi tak bisa keluar RS karena orang tuanya tersangkut beban biaya perawatan lebih dari Rp 24 juta.

“Itu hanya aksi spontan, tanpa ada yang menyuruh. Mungkin karena terbawa emosi, sehingga insiden itu terjadi,” kata Aldi. Aldi berharap permohonan maaf tersebut bisa menyelesaikan kekisruhan yang terjadi.

Yusirwan menyatakan bisa memahami dan menerima permohonan maaf tersebut. Dia mengatakan pihak RS sebenarnya sudah membuat laporan ke pihak kepolisian.

“Sebenarnya kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Namun, karena adanya permintaan yang tulus dari pihak ojol, kami bersedia menarik lagi laporannya. Tapi tetap butuh dokumentasi tertulis,” kata Yusirwan.

Dia mengatakan, setelah berita tersebut viral, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung menghubunginya. Dia mengatakan berita tersebut tak hanya merugikan pihak RS, tapi juga nama baik pengemudi ojol. Yusirwan berharap kasus ini menjadi pelajaran bersama agar tak terulang.

“Saya ditelepon orang Kemenkes. Ini merugikan rumah sakit. Tapi harus diketahui juga, nama ojol juga kena, karena opini yang berkembang ojol anarkistis,” kata dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *