PenaJurnalis, Maros — Karst dan telaga rammang-rammang memang terkenal. Tapi selain itu ada pula festival menarik yang ikut menjadi salah satu daya tariknya.

Salah satu festival itu dilangsungkan pada hari Selasa (19/11/2019) kemarin. Berjejer lebih dari 40 perahu jenis jolloro, yang dihias dengan aneka makanan khas dan bakul, untuk memeriahkan tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kampung wisata karst Rammang-rammang, Maros, Sulawesi Selatan.

Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan perahu ini memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Rammang-rammang. Setiap tahunnya kegiatan ini diramaikan oleh wisatawan yang ingin melihat langsung perayaan unik tersebut.

Arak-arakan perahu yang membawa bakul Maulid Nabi Muhammad SAW juga diiringi dengan musik gendang dan dimulai dari Dermaga Satu menuju Dermaga Dua melalui aliran Sungai Puteh yang berjarak hampir dua kilometer. Meski jaraknya tidak seperti pada tahun sebelumnya, namun, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini tetap meriah.

“Kalau tahun lalu itu kita start mulai dari dermaga Puteh ke Dermaga Tiga di Berua. Kegiatan seperti ini memang kita niatkan untuk merawat tradisi dan ajang silaturahmi warga. Ini juga ajang meningkatkan minat wisata. Tiap tahunnya sangat ramailah,” kata Ketua Pengelola Wisata Rammang-rammang, Muh Darwis.

Usai diarak, semua bakul Maulid Nabi Muhammad SAW yang berada di atas perahu dibawa ke aula dermaga untuk diikutkan dalam sebuah ritual yang dikenal dengan Massikiri. Setelah itu, bakul Maulid Nabi Muhammad SAW dibagi-bagikan ke para pengunjung yang datang dan ikut mengarak bakul di atas perahu.

Selain itu, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini juga dijadikan sebagai ajang apresiasi pihak pengelola kepada para pengunjung. Makanya, semua bakul Maulid yang dibuat secara mandiri oleh warga itu disedekahkan ke para wisatawan yang datang.

“Selama inikan wisatawan sudah banyak membantu perekonomian warga sekitar. Nah sebagai bentuk apresiasi, kita adakan perayaan maulid ini juga ditujukan untuk para wisatawan. Semua bakul yang dibuat dibagikan gratis ke pengunjung,” lanjutnya.

Bagi para wisatawan, perayaan maulid ini memang selalu dinantikan tiap tahunnya meski ajang ini tidak pernah masuk dalam kalender event wisata Kabupaten Maros. Padahal, potensi wisata di ajang ini sangat besar.

“Kami dapat infonya di media sosial. Memang tiap tahun saya ke sini kalau acara maulid. Saya kan hobi foto yah, ini momen langka yang memang kita selalu nantikan. Yah sekaligus kita liburan juga sama keluarga,” kata seorang wisatawan asal Manado, Daniel.

Rencananya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Maros akan membuat ajang ini menjadi event wisata yang bisa mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun manca negara. Ajang ini akan dibuat lebih meriah dengan menggandeng semua instansi.

“Tahun depan kita akan gandeng semua instansi untuk bersama-sama merayakan maulid di sini. Biar semakin meriah. Kita akan buat satu hari penuh dengan berbagai agenda wisata,” kata Kepala Dinas Pariwisata Maros, Ferdiansyah.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *