Penajurnalis Maros,- Warga menyorot pekerjaan drainase poros rumbia-sabantang yang menelang anggaran Rp 900.M.

Warga melihat pekerjaan proyek tersebut di kerja asal-asalan pasalnya belum dipungsikan sudah ada yang rusak.

“Sejumlah bagian bangunan sudah rusak parah padahal proses pengerjaan masih sedang berjalan atau belum rampung,”ucap Fajrin, Senin (21/11/21).

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maros untuk bertindak tegas kepada pekerja nakal,jangan terkesan membiarkan kontraktor untuk berkerja semaunya.

“Seharusnya Dinas Pekerjaan Umum (PU)  mengambil tindakan tegas kepada kontraktor nakal, pada saat pembangunan, Dinas PU juga harus melakukan pengawasan ketat agar pekerjaan proyek berjalan sesuai Rancangan Anggaran Biaya (RAB),”ujarnya.

Lemahnya pengawasan Dinas PU Maros, mengakibatkan drainase poros Rumbia Sabantang tidak layak digunakan warga.

“Pekerjaan tersebut terkesan dikerja asal-asalan, cor bisa retak atau rusak meski hanya dipukul pakai kayu atau ditendang. Dia meminta supaya pihak PU membongkar cor drainase tersebut sebelum finishing.

“Kami minta PU bongkar itu drainase di poros Rumbia-Sabantang. Karna sudah rusak padahal baru-baru dikerjakan,” kata Fajrin.

Fajrin beralasan, jika pekerja hanya memberbaiki bagian luar atau permukaan saja, maka kualitasnya tetap mudah rusak.

Seharusnya, bagian dasar drainase tersebut maksimal sebelum dipoles atau ditambal.

“Biar ditambal itu kerusakan drainase, tetap akan rusak lagi. Sudah dasarnya yang rusak. Jika bagian luar ditambal terus, bagian dalam kan tetap rusak,” katanya.

Hal itu membuat Fajrin meminta supaya cor drainase tersebut dibongkar dan diganti cor baru.

“Pada intinya, kami sebagai warga mau bangunan drainase itu baik. Jangan sampai baru digunakan, tapi sudah rusak lagi,” jelasnya.

Jika tidak membongkar cor lama, kemungkinan besar drainase akan cepat lagi rusak .

Fajrin duga, pekerjaan tersebut kejar keuntungan. Selain kondisi cor yang mudah ambruk, pengerjaan juga tak rapi,”imbuhnya.(Tim/hendra)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *