Penajurnalis Maros,- Alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) agar membentuk komunitas independen pemantau pemilu.

Dengan harapan mencetak alumni SKPP adalah menjadi lokomotif bagi gerakan pengawas partisipatif di Indonesia. Sehingga diharapkan semangat volunteer yang dibangun dalam forum-forum pembelajaran SKPP tetap terjaga meskipun masa pembelajaran selesai,” ucap Anggota Bawaslu Kabupaten Maros, Muhammad Gazali Hadis

“perspektif yang ditanamkan kepada peserta SKPP bahwa anak muda harus eksis di ruang publik. Peduli terhadap isu-isu demokrasi, terutama isu kepemiluan. Lebih jauh dari itu, mempunyai kontribusi nyata dengan ikut merawat demokrasi,” kata Gazali di ruang Media Center Bawaslu Mares,kamis (2/2/21).

“Menurut Gazali, SKPP merupakan model pendidikan kreatif untuk generasi muda. Pola pendidikan substansial dan mudah dicerna oleh peserta yang rata-rata berusia muda. Diformat dalam bentuk pendidikan orang dewasa, SKPP merupakan wujud pembangunan literasi politik yang menganjurkan anak muda mencintai negara melalui pengawasan pemilu, membangun nasionalisme dengan cara-cara yang kekinian dan inovatif.

“Implementasinya bisa ditempuh dengan banyak saluran. Salah satunya dengan menjadi pemantau pemilu atau mendirikan komunitas independen yang peduli dalam pengawasan pemilu partisipatif.Tujuannya, agar gerakan anak muda yang telah dididik di SKPP lebih terarah, sistematis,dan memberi corak baru bagi wajah demokrasi di Indonesia,” tutupnya.(Hendra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *