Penajurnalis Maros,- Sebanyak 149 ribu pohon kopi diserahkan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan kepada Pemerintah Kabupaten Maros, Kamis,(7/7/22) di Desa Barugae Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros.

Bibit kopi itu selanjutnya diserahkan langsung kepada kelompok tani Mattiro Walie, di Desa Barugae, Kecamatan Mallawa dan dilakukan penanaman perdana bibit kopi.

Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari mengaku sangat berterimakasih dengan adanya bantuan bibit kopi dari Provinsi.

“Ini tentunya sangat membantu kami, apalagi saat ini kami tengah menggenjot komoditas kopi,” katanya usai melakukan penyerahan bibit kopi dan penanaman perdana bibit kopi di Desa Barugae.

Dia juga mengatakan jika pihaknya menetapkan Mallawa sebagai sentra kopi.

“Ini sesuai visi dan misi kami. Dimana dari 14 kecamatan, itu setiap desa harus punya satu komoditas unggulan. Nah ternyata di Mallawa ada Desa yang menenam kopi. Sehingga kita menetapkan kalau Mallawa sebagai kota kopi khusus Kabupaten Maros” paparnya.

Tak hanya dijadikan sebagai sentra kopi, dia juga akan menjadikan sebagai objek wisata kopi, kebun kopi, dan menjadi sarana edukasi kopi untuk masyarakat yang ingin mempelajari terkait kopi secara detail. ” Mudah-mudahan bibit kopi yang disalurkan hari ini tahun depan sudah bisa kita nikmati kopinya,”terangnya.

Dalam kesempatan itu Suhartina pun berpesan sebelum bibit kopi tersebut berbuah, agar sebisa mungkin para petani ini dibina terlebih dahulu agar nanti pada saat memasuki masa panen bisa menikmati hasil yang maksimal.

“Tapi tadi saya berpesan mudah-mudahan sebelum kopinya berbuah sebisa mungkin SDMnya perlu dibina supaya setelah nanti berbuah bisa kita nikmati hasil yang maksimal,”jelasnya.

Sejauh ini yang menjadi kendala dalam progres budidaya tanaman kopi Bentenge ini kata dia, sumber daya manusia yang masih belum mahir.

“Kendalanya sejauh ini ada di SDM skilnnya yang nanti akan diasa harus menjadi skala prioritas,” sebutnya.

Dia menambahkan untuk hari ini pihaknya menerima bantuan bibit kopi dari Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi sebanyak 149 ribu pohon dengan luas 149 Hektare.

“Bibit kopi ini dibagi di dua lokasi yakni di Kecamatan Mallawa dan Tompobulu,” katanya. Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu Pemkab Maros telah menggenjot komoditas kopi dan menetapkan Kecamatan Mallawa sebagai sentra kopi. Sayangnya progresnya dinilai belum maksimal. Olehnya itu dia meminta agar petani bisa berkoordinasi ketika sesuatu terjadi di lapangan.

Dia pun berpesan agar program ini bisa tercapai semua pihak terkait harus bekerja bersama-sama.

“Namanya program bersama ya harus dikerjakan bersama-sama bukan sendiri-sendiri. Sehingga apa yang kita harapkan bisa tercapai,” katanya.

Sementara itu Ketua Asosiasi Petani Kopi Murdin mengatakan jenis kopi yang lebih berpotensi untuk dibudidayakan adalah jenis kopi robusta.

“Kalau yang lebih potensi itu jenis kopi robusta karena kan topografinya dibawah 1000 meter. Tetapi bukan berarti arabika tidak cocok cuma mungkin perlu perawatan khusus,” Tutupnya.(Tim/A1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *