Penajurnalis Maros,- Pemerintah Kabupaten Maros terus melakukan Inovasi dalam mencegah dan memerangi kasus Stunting di Kabupaten Maros.

Inovasi terbaru yang dilakukan yakni Kampus S3 atau Sekolah Sadar Stunting dilengkapi dengan modul yang dibawakan langsung Ketua Tim Penanggulangan Stunting Kab. Maros yang juga Wakil Bupati Maros, Hj. Suhartina Bohari bersama perwakilan Program Keluarga Harapan (PKH) Dinsos Maros, Dinas Kesehatan Maros dan DP3AKB Maros.

Pra Launching dan simulasi modul Kampus S3 ini dilakukan jumat (05/08/22) di ruang pola Kantor Bupati Maros dengan dibuka langsung Bupati Maros, Chaidir Syam.

Turut hadir pula, Ketua Tim penggerak PKK Maros, SDM PKH, 14 Camat serta Kepala desa/lurah dari 34 desa/kelurahan locus stunting 2022.

Chaidir menjelaskan, nantinya ini akan dijadikan buku pedoman dalam kampus S3. harapannya akan membangun peradaban pendidikan sebab masyarakat prasejahtera diedukasi agar melek pada pencegahan dan penanganan stunting.

Ia berharap, dengan kampus S3, maka tidak ada lagi yang akan abai pada penyebab langsung dan tidak langsung stunting. Masyarakat rentan stunting juga akan semakin diminimalisir dan semoga tidak ada lagi stunting di Kab Maros. Lepasan kampus S3 bukan hanya paham dan melek stunting tetapi juga akan menjadi volunteer pencegah stunting di sekitarnya.

Ketua PAN Maros ini juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemerhati perangi stunting atas inovasi ini dan berkomitmen akan membangun peradaban pendidikan, Kabupaten layak anak bebas stunting.

Rencananya, Kampus S3 akan launching tanggal 15 mendatang dan selanjutnya kampus S3 akan dibuka sesuai pada skala prioritas lokus utama penanganan pada 34 desa tertinggi stunting di kab Maros.

Adapun modul dalam kampus S3 ini terdiri dari 8 modul. Modul 1 yakni kebijakan pencegahan dan penanganan stunting, modul 2, Permasalahan stunting, Modul 3 Pencegahan dan penanganan stunting melalui pemenuhan kesejahteraan ibu hamil, Modul 4 Pencegahan dan penanganan stunting melalui pemenuhan kesejahteraan bayi baru lahir dan ibu menyusui, Modul 5 Pencegahan dan penanganan stunting melalui pemberian stimulasi pada anak, Modul 6 pemanfaatan bantuan sosial dalam pemenuhan gizi bagi anak dan ibu hamil, Modul 7 Pencegahan dan penanganan stunting melalui kebersihan diri dan lingkungan, dan Modul 8 tentang Pemetaan potensi keluarga dan mendukung aksi bersama dalam pencegahan dan penanganan stunting.

Sementara Koordinator PKH Maros, Agus BJ mengaku optimis Kampus S3 ini akan berhasil dalam membantu keluarga menuju produktif sejahtera. (Herman/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *